Penulis
Intisari-Online.com - Neuropati atau kerusakan saraf memang bisa menyerang siapa saja, baik itu pria maupun wanita. Pada umumnya neuropati baru menyerang pada usia lanjut yaitu di atas 40 tahun. Menurut Dr Manfaluty Hakim, Sp.S (K) Ketua Kelompok Studi Neurofisiologi dan Saraf Tepi Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (Perdossi), wanita lebih rentan berisiko neuropati dibandingkan pria.
Hal itu disebabkan karena wanita lebih sering melakukan aktivitas rutin dengan gerakan berulang dalam jangka waktu yang cukup lama seperti aktivitas rutin rumah tangga, yakni mencuci, memasak, menyapu, mengepel, dan sebagainya. Selain itu, juga disebabkan karena wanita sering menggunakan high heels dan mengalami siklus periodik atau mensturasi.
“Penggunaan high heels yang terlalu lama dan sering dapat menyebabkan wanita lebih rentan berisiko neuropati dibandingkan pria. Maka, jangan terlalu sering menggunakan high heels terlebih dalam jangka waktu yang lama,” ucap Manfaluty dalam acara Neurobion Ciptakan Neuromove di Jakarta.
Berdasarkan hasil pemeriksaan 5478 orang yang di lakukan Neurobion di Neurcpathy Check Points Neurobion di delapan kota di Indonesia pada 2015 menemukan bahwa satu hingga dua orang berisiko terkena neuropati. Bahkan, 38 persen dari kelompok usia 20 hingga 29 tahun telah berisiko terkena neuropati.
Oleh sebab itu, mencegah neuropati sedari dini dapat dilakukan dengan cara melatih saraf, olahraga, peregangan, mengkonsumsi makanan yang kaya vitamin B, dan sumplemen neurotropik.