Find Us On Social Media :

Emosi Berkaitan Erat dengan Berat Badan

By Ilham Pradipta M., Selasa, 8 Desember 2015 | 06:00 WIB

Emosi Berkaitan Erat dengan Berat Badan

Intisari-Online.com – Banyak orang mengetahui cara menurunkan berat badan, tapi sebagian mereka melupakan sesuatu yang cukup penting: pengaturan emosi. Padahal, jika ditarik garis merah, emosi sangat berkaitan dengan berat badan. Survei yang dilakukan oleh Healthcare Services Company Orlando Health, mengatakan, jika 95% diet dan usaha lain yang kita lakukan tidak akan berhasil jika kesehatan mental kita tidak baik. Karena seperti disebut di awal, kesehatan mental disini berkaitan erat dengan emosi dalam diri kita dan  makanan yang kita makan.

Pernahkah memiliki masalah dengan berat badan berlebih? Mungkin beberapa dari kita telah melakukan usaha yang optimal untuk menurunkan berat badan. Seperti olahraga di pusat kebugaran dan mengatur pola dan porsi makan. Namun itu semua belum menjamin untuk memangkas berat badan kita.

“Ketika Anda berbicara kepada siapa pun tentang penurunan berat badan, mereka akan memberi tahu kalau mereka tidak berolahraga cukup dan memiliki pola makan yang buruk," ujar Diane Robinson, Direktur Program Kedokteran Integratif di Orlando Health.Tapi sebenarnya hal-hal di atas bukanlah penyebab utama gagalnya seseorang untuk menurunkan berat badan. Sebelumnya apakah kita tahu bahwa aktivitas makan juga merupakan pengalaman emosional? Sadar atau tidak, saat makan, sebenarnya kita ‘dikondisikan’ bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan tubuh saja tapi juga untuk kenyamanan dan kepuasan psikologi. Hal ini ditimbulkan oleh zat kimia yang dilepaskan otak (dopamin) yang erat hubunganya dengan kesenangan. 

Selain itu emosi memainkan peranan penting dalam menentukan apa dan berapa banyak makanan yang kita makan. Diane juga mengatakan dalam proses penurunan berat badan kita juga perlu memperhatikan emosi yang sedang kita alami. Tidak setiap orang yang ingin makan karena merasa lapar. Emosi yang sedang dirasakan oleh seseorang dapat mempengaruhi hal tersebut. Contohnya ketika kita merasa sedih, kita cenderung merasa lapar dan ingin mengkonsumsi makanan.

Jadi, kita juga perlu memperhatikan kesehatan mental dan emosi kita. Karena Olahraga dan pengaturan pola makan saja belum cukup untuk menurunkan berat badan yang berlebih.