Intisari-Online.com – Penelitian terbaru yang diterbitkan di British Medical Journal mengatakan, meminum obat anti depresi ternyata tidak lebih efektif dibandingkan berbicara dengan ahli terapi.
Bagi kita yang mengidap depresi cukup parah, meminum obat-obatan bukanlah pilihan satu-satunya. Kita juga bisa melakukan konseling dengan ahli terapi sebagai alternatif lain. Namun masih banyak orang yang tetap memilih pil anti depresi sebagai jalan keluarnya. Di Inggris sendiri, menempati urutan ke tujuh sebagai negara dengan konsumsi obat depersi terbanyak di belahan dunia barat.
Para peneliti mencoba membandingkan obat anti depresi, seperti Prozac, dengan pendekatan psikologis yang biasanya melibatkan ahli terapi perilaku kognitif. Dalam penelitian itu mereka tidak menemukan perbedaan keefektifan antara obat-obatan dan terapi bagi mereka dengan tingkat depresi yang parah.
Peneli mengatakan banyak juga pasien yang lebih suka memilih perawatan psikologis, tetapi pada akhirnya justru memilih obat-obatan. Hal itu dikarenakan akses yang terbatas untuk konseling dan terkadang terdapat daftar tunggu yang panjang. Selain itu biaya konseling cenderung lebih mahal dibandingkan dengan pil anti depresi.
National Institute of Health and Care Excellence mengatakan, bagi mereka yang mengalami depresi parah sebaiknya ditawarkan kombinasi obat-obatan dan konseling.
“Antidepressants dan berbica dengan konseling seperti ahli terapi seharusnya ditawarkan untuk paseien dengan penyakit depresi.” Ujar Prof. Sir Simon Wessely, President of Royal College of Psychiatrists.
Prof Shirley Reynolds, dari University of Reading juga mengatakan para pasien depresi juga harus diberikan kesempatan untuk memilih perawatan yang mereka inginkan. Menurutnya hasil terbaik untuk memulihkan pasien dari penyakit depresi dengan cara melakukan konseling dan meminum obat-obatan secara bersama-sama.
(Telegraph.co.uk)