Find Us On Social Media :

Studi: Dibanding Pria, Wanita Lebih Mungkin Berbohong Mengenai Informasi Medis kepada Dokter

By Esra Dopita M Sidauruk, Kamis, 17 Desember 2015 | 07:00 WIB

Studi: Dibanding Pria, Wanita Lebih Mungkin Berbohong Mengenai Informasi Medis kepada Dokter

Intisari-Online.com - Dalam sebuah peneltian yang dilakukan oleh konsultan kesehatan digital, ZocDoc mengungkapkan, sekitar 46% orang Amerika mengaku berbohong atau menghilangkan informasi medis dari dokter mereka. Peneltian yang melibatkan 2000 partisipan tersebut, menemukan bahwa wanita cenderung berbohong informasi medis kepada dokter mereka dibandingkan pria

Ada sekitar 30% wanita mengakui telah berbohong kepada dokter mereka. Sedangkan, pada pria ada sekitar 23%. Alasannya, mereka takut dan malu mendapat penilaian dari dokter mereka. Selain itu, tidak memiliki waktu yang cukup untuk bertatap muka dengan dokter mereka, yakni 27%, dan dokter tidak meminta pertanyaan yang secara khusus membahas apa yang mengganggu mereka, yakni 32%.

Pendiri dan presiden ZocDoc Dr Oliver Kharraz mengatakan, semoga hasil penelitian ini dapat membuka mata bagi banyak dokter. “Ada banyak emosi di sekitar kesehatan pribadi. Tapi saya pikir banyak dokter akan terkejut mendengar bahwa mereka seringkali tidak memberikan cukup waktu untuk bertanya kepada pasien,” ujar Kharraz.

Akhirnya, hal tersebut membuat banyak orang menjadi tidak nyaman untuk menceritakan masalah kesehatannya kepada dokter mereka dan lebih memilih menceritakannya kepada orang lain. Sekitar 47% orang Amerika beralih menceritakan gejala kesehatan mereka kepada orang yang dicintai untuk mendapatkan nasihat. Sementara itu, 18% wanita lebih suka berbicara dengan manikur atau hairstylist mereka mengenai masalah kesehatan dibandingkan dokter mereka.

Dr Keri Peterson, seorang dokter penyakit dalam dari New York City berafiliasi dengan ZocDoc, mengatakan, agar semua orang atau pasien untuk terbuka menceritakan atau menuliskan gejala kesehatan  kepada dokter mereka, tidak peduli seberapa memalukan atau takut mendengar jawaban dari dokter. Sebab, jika tidak, hal itu dapat membuat kondisi lebih serius dan tidak terdeteksi, yang akhirnya dapat mempengaruhi keberhasilan pengobatan pasien di kemudian hari. (Yahoo.com)