Penulis
Intisari-Online.com – Alkisah, pada suatu hari lima orang bijak tersesat di sebuah hutan lebat. Orang bijak pertama berkata, “Aku akan pergi ke sebelah kiri. Intuisi saya mengatakan itu.”
Orang bijak kedua berkata, “Aku akan pergi ke kanan, karena kata “kanan (the rights)” berasal dari kata “kebenaran (the rightness).”
Orang bijak ketiga berkata, “Aku akan kembali. Kita datang dari arah sana, itu berarti saya akan keluar dari hutan.”
Orang bijak keempat berkata, “Aku akan terus. Kita harus bergerak maju, hutan ini akan berakhir dan sesuatu yang baru akan terbuka di depan kita.”
Sementara, orang bijak kelima berkata, “Kalian semua salah. Ada solusi yang lebih baik. Tunggu aku.”
Ia menemukan pohon tertinggi dan naik ke atas pohon itu. Sementara ia memanjat, orang bijak yang lain tersebar di sisi mereka. Dari atas ia melihat, mereka meninggalkan hutan dengan lebih cepat. Sekarang, bahkan ia bisa melihat orang-orang bijak yang lain mencapai akhir hutan.
Ia naik lebih tinggi lagi dan melihat jalan terpendek. Ia memahami masalah dan menemukan solusi terbaik! Ia tahu bahwa ia melakukan segalanya dengan benar. Dan yang lain salah. Mereka keras kepala dan tidak mau mendengarkannya. Ialah orang bijak yang sebenarnya.
Tapi, ternyata ia salah.
Mereka semua benar. Orang bijak yang jalan ke kiri, menemukan dirinya dalam belukar. Ia harus kelaparan dan bertarung dengan binatang liar. Tapi, ia belajar bagaimana bertahan hidup di hutan, ia menjadi bagian dari hutan dan bisa mengajarkan orang lain yang senasib dengannya.
Orang bijak yang jalan ke kanan, bertemu pencuri. Pencuri itu mengambil segala sesuatu darinya dan membuatnya ia menjadi pencuri bersama mereka. Tapi setelah beberapa waktu, ia tersadar karena sesuatu yang dilupakan oleh pencuri, yaitu kemanusiaan dan kasih sayang. Penyesalan itu begitu kuat pada beberapa orang, yang setelah itu mereka pun menjadi orang bijak.
Orang bijak, yang kembali, membuat jalur melalui hutan, segera menjadi jalan bagi mereka yang ingin berjalan di hutan tanpa takut tersesat.
Satu lagi, yang berjalan terus, menjadi pelopor. Ia mengunjungi tempat-tempat di mana tidak ada orang lain dan membuka kemungkinan baru yang indah bagi orang-orang, tanaman penyembuh yang menakjubkan dan hewan yang megah.
Dan satu lagi, yang naik ke atas pohon, menjadi spesialis untuk menemukan cara singkat. Orang berpaling kepadanya ketika mereka ingin menemukan cara tercepat untuk menangani masalah mereka, bahkan jika itu tidak membuat perkembangan apa pun.
Inilah bagaimana lima orang bijak mencapai tujuan mereka.