Intisari-Online.com – “Hai boy¸ aku benar-benar bisa menggunakan keajaiban sekarang!” seru seorang bocah laki-laki kepada temannya.
Saya sedang sarapan di sebuah warung makan setempat ketika saya mendengar dua orang berbicara.
Saya berpikir tentang hal itu beberapa kali. Kemudian saya bertanya pada diri sendiri, “Bagaimana jika Tuhan memberi saya satu keajaiban?”
Tidak satu yang saya minta, tapi satu yang diberikan kepada saya untuk melakukan apa yang saya inginkan.
Satu keajaiban yang bisa mengubah dunia.
Satu keajaiban yang bisa menyelamatkan nyawa.
Satu keajaiban yang bisa membawa sukacita ke dalam kehidupan orang-orang di sekeliling saya.
Satu keajaiban yang bisa menghibur orang sakit, menyembuhkan patah hati, memberdayakan orang lain untuk naik di atas tantangan mereka sendiri.
Satu keajaiban yang bisa… pergi ke masa depan.
Bagaimana jika kita bangun pada suatu hari dan keajaiban itu datang kepada kita lalu kita memegang kekuatan untuk menggunakan salah satu keajaiban yang berdampak bagi dunia sedemikian cara yang untuk dan meninggalkan kesan abadi selamanya?
Pikirkan tentang ide itu. Pikirkan tentang apa yang akan kita ketahui bila kita memegang kuasa itu dan kita harus memutuskan apa yang akan kita lakukan dengan itu.
Pikirkan tentang apa yang akan terjadi jika orang lain tahu kita memiliki keajaiban di tangan kita. Apakah kita merasa rasa urgensi untuk melakukan sesuatu dengan itu atau hanya duduk dan menunggu sampai kesempatan pudar atau waktu kita habis?