Intisari-Online.com- Pepatah lama "di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung" sejatinya harus kita pegang erat. Itu karena setiap tempat mempunyai adabdan kebiasaannya masing-masing. Tak terkecuali dengan di dalam pesawat.
Ada kalanya kita memang merasa ngantuk saat berada di dalam pesawat, terlebih jika perjalanan yang kita tempuh panjang. Agar bisa tidur dengan nyaman, biasanya sandaran duduk direbahkan serendah mungkin, tanpa memperhatikan penumpang lain yang ada di belakang. Oleh karena itu, agar perjalanan kita di pesawat tidak terkesan norak dan ndeso, alangkah baiknya diperhatikan beberapa hal berikut.
- Saat makan.Sandaran yang posisinya merebah terlihat akan mempersulit posisi kita saat akan makan. Selain itu, kita juga harus memperhatikan orang di belakang yang juga akan makan. Jangan sampai sandaran kita mengganggu tetangga kita yang juga akan melakukan aktivitas makan.
- Saat lepas landas dan mendarat.Dalam prosedur naik pesawat, sandaran harus ditegakkan kembali saat akan take off juga saat landing. Jangan main-main, karena ini berkaitan dengan keselamatan kita saat di udara. Namun, ada hal lain yang sepatutnya kita perhatikan, lagi-lagi terkait dengan kenyamaan penumpang yang ada di belakang kita.
- Bilang permisi.Kantuk memang tak bisa dibendung. Ia akan datang kapan saja sesuka hatinya. Hak kita untuk tidur dan merebahkan kursi agar tidur lebih nyaman. Akan tetapi, alangkah baiknya jika kita sejenak bilang permisi kepada orang yang ada di belakang. Apalagi bilang permisi bukan hal yang sulit ‘kan?
- Tolak dengan halus.Kali ini kita yang berada di belakang orang yang merebahkan kursinya, dan merasa menjadi korban serta terganggu dengan keputusan yang diambil oleh orang yang ada di depan kita. Kita berhak mengajukan protes. Jika bisa dengan lisan, sampaikan langsung dengan tutur yang halus. Namun jika merasa bisa menimbulkan adu mulut, ada cara-cara halus lain yang bisa kita lakukan. Pertama tekan sandaran di depan kita dengan lutut, atau kedua, tekan bangku depan dengan kedua tangan pada bagian jaring di belakang tempat duduk. Dengan cara demikian, mudah-mudahan orang yang berada di depan kita merasa ada yang terganggu.
Dengan memperhatikan saran tersebut, semoga perjalanan kita di udara berjalan dengan sopan dan penuh dengan keramahan. (
The Sydney Morning Herald)