Find Us On Social Media :

Melalui Alas Purwo, Kami Belajar Menghargai Hidup

By Ade Sulaeman, Sabtu, 1 Maret 2014 | 14:00 WIB

Melalui Alas Purwo, Kami Belajar Menghargai Hidup

Di hari-hari terakhir perjalanan, air kembali menjadi masalah yang krusial. Perjalanan susur pantai sejauh 12 km dari exit point di Pantai Ngente hingga Pantai Plengkung hanya menyisakan sedikti air minum.

Hingga akhirnya tim berhasil sampai di base komunikasi di Pantai Plengkung pada sore hari. Perjalanan dilanjutkan pada keesokan harinya menuju Desa Kalipait, Kecamatan Tegaldlimo, tempat tim akan melakukan bakti sosial di desa tersebut.

Medan yang sulit, cuaca panas yang tidak bersahabat, persediaan air yang pas-pasan­, dan kondisi fisik yang semakin menurun dari hari ke hari menjadi tantangan bagi tim. Meskipun tantangan kami cukup berat, semangat kami untuk mendokumentasikan potensi alam di TNAP tidaklah surut.

Dari hutan kami mendapatkan pelajaran yang tak ternilai. Kita dapat belajar bagaimana hidup di dalam keterbatasan dan bagaimana menghargai kehidupan.

Namun, dalam keterbatasan itu, kita harus tetap bersyukur dengan apa yang dimiliki dan tetap melaksanakan tanggung jawab yang ada.

Karena di dalam keterbatasan, kita dapat menemukan kebahagiaan lain yang tidak dapat tergantikan oleh apapun. (Irene Swastiwi Viandari Kharti)