Find Us On Social Media :

Menengok Kantung Semar di Taman Nasional Kerinci Seblat

By Agus Surono, Selasa, 20 Mei 2014 | 13:30 WIB

Menengok Kantung Semar di Taman Nasional Kerinci Seblat

Intisari-Online.com - Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) adalah area konservasi alam. Taman seluas 1.368.000 ha (hasil tata batas) ini terletak di empat provinsi, yaitu: Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, dan Sumtera Selatan. Taman nasional ini merupakan penyatuan dari beberapa cagar alam, yaitu Inderapura dan Bukit Tapan, serta Suaka Margasatwa Rawasa Huku Lakitan-Bukit Kayu Embun dan Gedang Seblat. Kawasan tersebut berfungsi sebagai hidro-orologis yang sangat vital bagi wilayah sekitarnya.

Flora yang dilindungi di TNKS termasuk Kantung Semar (Nephents Ampularia), bunga anggrek, serta tumbuhan-tumbuhan tropikal. Fauna yang dilindungi termasuk macan, beruang, rusa, serta jenis-jenis primata dan burung.

Primata endemik yang dilindungi di TNKS adalah simpai, ungkou, siamang (Symphanlangus syndactylus), monyet dan monyet berhidung panjang. Berbagai jenis burung termasuk rangkong, tohtor, dan burung kuau serta elang dijumpai di sini. Kebanyakan adalah fauna yang langka.

Berkunjung ke TNKS tak lengkap tanpa mendaki Gunung Kerinci. Gunung api tertinggi di Sumatra ini dikelilingi hutan Taman Nasional Kerinci Seblat dan juga merupakan bagian dari pegunungan Bukit Barisan di Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi. Keindahan dan kemegahan alamnya dijuluki sebagai "Sekepal Tanah Surga yang Tercampakkan ke Bumi".

Gunung setinggi 3.805 meter di atas pemukaan laut tersebut memanjang dari utara ke selatan dengan lebar 13 km dan panjang 23 km. Kawahnya seluas 600 meter persegi berada di sisi timur laut puncak gunung dengan air berwarna kekuningan yang memukau. 

Di kawasan gunung ini tumbuh beragam flora seperti pohon mahoni, bunga raflesia, suweg raksasa (Amorphophallus titanum). Untuk fauna yang ada di dalamnya adalah tapir (Tapirus indicus), kus-kus (Tarsius bancanus), gajah, siamang, gibbon, monyet ekor panjang, dan juga ada sekira 140 jenis burung.

Gunung Kerinci termasuk salah satu gunung yang digemari pecinta alam dan pendaki dari Nusantara maupun mancanegara. Jalur pendakiannya terbilang lengkap mulai dari jalur beraspal, jalur aliran sungai kecil, jalur berbatu cadas, jalur pasir, jalur dengan rumput dan pepohonan tinggi, hingga jalur tanjakan dengan kemiringan 60 derajat. 

Pendakian menuju puncak Gunung Kerinci memakan waktu selama dua hari. Sangat perlu persiapan cermat dan membawa perlengkapan pendakian. Selama pendakian dipastikan akan kita temui berbagai hal menantang, mulai dari bentuk jalur pendakian, satwa penghuni hutan Gunung Kerinci, serta berbagai jenis pepohonan dan semak liar hijau.

Pendakian ke puncak Gunung Kerinci akan memberi kita sensasi dan pengalaman yang sulit diungkapkan kata-kata. Kicauan burung, suara binatang hutan, hingga merasakan segarnya air gunung membasahi dahaga saat pendakian. 

Setibanya di puncak maka terbayar sudah pendakian yang melelahkan. Kita akan merasa sangat kecil di hadapan alam semesta ini dengan nuansa pepohonan lebat tinggi membenamkan rasa bahwa Bumi adalah rumah sejati kita yang perlu dijaga. 

Pemandangan luar biasa indah diatapi cakrawala membentang biru. Kita dapat menyaksikan kawah Gunung Kerinci, lansekap Kota Jambi, Padang, Bengkulu, Danau Kerinci, dan Danau Gunung Tujuh. Bahkan juga Samudra Hindia yang membentang indah di kejauhan. Inilah sebuah pengalaman yang tidak bisa dibayar dengan sejumlah uang.

Bagaimana menuju ke sana

Akses paling mudah ke TNKS adalah dari Sumatera Barat tepatnya di Painan, Pesisir Selatan atau Solok Selatan. Dari bandara internasional Minangkabau, kita harus ke Padang dahulu dan melanjutkan perjalanan ke Painan dengan menyewa mobil atau menggunakan agen perjalanan. Di Painan kita harus melapor ke Kantor Lumpo Resor, yang terletak tepat di belakang stasiun bus dan pasar. Bawa surat izin kita dari Kantor Pusat Pengurus Taman Nasional II (PTN II) di Padang ke area konservasi (SIMAKSI)

Sementara untuk pendakian ke Gunung Kerinci dapat ditempuh dengan dua jalur. Pertama, rute Padang dengan bus umum jurusan Padang-Sungai Penuh kemudian turun di Desa Kersik Tuo. Kedua, rute Jambi dengan bus ke Kota Muara Bungo dilanjutkan dengan minibus sampai ke Sungai Penuh. 

Kita dapat memanfaatkan jasa biro wisata dari Jambi dengan rute Jambi-Sungai Penuh yang membuka perjalanan Jambi – Sungai Penuh – Jambi atau Padang – Sungai Penuh – Padang. 

Sebelum mengunjungi TNKS, kita harus memegang surat izin SIMAKSI dari Kantor Pusat Pengurus Taman Nasional II (PTN II) di Jalan Khatib Sulaiman no. 46 Padang. Telepon/fax: 0751-447668.

Jika ingin berjalan-jalan di sekitar Resor Lumpo TNKS, akan lebih menghemat waktu jika kita bermalam di hutan. Jadi kita bisa menikmati alam, flora dan fauna yang indah. Tentu saja kita harus membawa pakaian ekstra, perbekalan, tenda, penerangan dan garam untuk mencegah ular datang ke sekitar tenda, tembakau untuk melindungi dari gigitan lintah dan krim antinyamuk.

Apabila ingin mencari rute yang cepat maka disarankan berangkat dari Padang. Selain dari Kersik Tuo bisa juga dicapai dari Lubuk Gadang dan Kayu Aro. Akan tetapi, rute Kersik Tua lebih umum dipakai para pendaki.

Sangat disarankan untuk menggunakan jasa pemandu berpengalaman yang sudah memahami lokasi pendakian. Penting untuk memperhatika perlengkapan dan perbelakan sleeping bag, tenda, jas hujan, jaket, sepatu hiking, perlengkapan memasak, makanan, dan perlengkapan obat.

Selama pendakian sangat disarankan untuk tidak membawa makanan berbau amis karena dapat mengundang binatang liar mendekat ke arah Anda.

Ada Danau Kerinci dan Danau Gunung Tujuh yang bisa kita sambangi. Danau Gunung Tujuh adalah danau yang indah dan unik di Indonesia. Danau ini berada di puncak Gunung Tujuh dan menjadi salah satu danau kaldera tertinggi di Asia Tenggara (1.950 mdpl) dengan luas sekitar 960 hektar, panjang 4,5 km, serta lebar 3 km. Lokasinya berada di Desa Pelompek, Kecamatan Ayu Aro, Kabupaten Kerinci, Jambi.