Find Us On Social Media :

Hati-hati saat Bermain Kuis Vonvon What Are Your Most Used Words on Facebook? di Facebook

By Ade Sulaeman, Rabu, 2 Desember 2015 | 09:00 WIB

Hati-hati saat Bermain Kuis Vonvon What Are Your Most Used Words on Facebook? di Facebook

Intisari-Online.com - Masih ingat kuis buatan Vonvon, misalnya "Berapa Lama Anda Akan Menjomblo?" atau "Ketika Tuhan Menciptakan Saya"?

Kuis-kuis tersebut begitu viral di Facebook dan dimainkan oleh banyak orang. Namun ternyata di baliknya, ada satu kuis yang dikhawatirkan melanggar berbagai privasi pengguna dan berpotensi bahaya.

Kuis yang dimaksud berjudul "What Are Your Most Used Words on Facebook?"atau berarti "Kata-kata Apa yang Paling Banyak Anda Pakai di Facebook?"

Sebagaimana dilansir KompasTekno dari Time, Senin (30/11/2015), data yang diminta kuis tersebut dinilai melanggar privasi pengguna, karena melebihi hal dasar yang dibutuhkan kuis.

Secara spesifik, ketika ingin memainkan kuis tersebut, Vonvon meminta data berupa info publik, seluruh daftar teman, seluruh isi timeline, foto yang diunggah dan di-tag oleh teman, riwayat pendidikan, kota kelahiran dan kota tempat tinggal, konten yang di Like hingga alamat IP.

Vonvon President David Hahn pun angkat bicara mengenai hal ini. "Most Used Words" meminta semua data tersebut dengan tujuan memudahkan pengguna.

Asumsi mereka adalah ada banyak kuis yang dimainkan, dan pengguna akan berkunjung per hari. Maka semua data yang sudah diberikan di awal akan mempermudah karena Vonvon jadi tidak perlu meminta lagi setiap pengguna berkunjung.

Hahn juga menegaskan bahwa perusahaan mereka tidak mampu menyimpan data pengguna. Pasalnya ketika pengguna berinteraksi dengan konten Vonvon, informasi yang diberikan tetap ada di server Facebook.

Staff Technologist Electronic Frontier Group, Jeremy Gillula mendukung klaim Hahn. Pria ini berpendapat Vonvon berhati-hati dalam memperlakukan data pengguna, tapi menyarankan agar pengguna juga tetap waspada dengan informasi yang diberikan.

Menurut pria ini, kebanyakan game buatan mereka menggunakan JavaScript, artinya data yang dibutuhkan diurai dalam komputer milik pengguna, tidak ditarik ke dalam cloud.

Sayangnya bukan berarti Vonvon benar-benar tak mengambil data pengguna. Menurut Gillula untuk memastikan hal tersebut butuh cara yang rumit.

"Tanpa melihat setiap baris kode di dalamnya, Anda tidak bisa 100 persen yakin. Tak ada cara mudah untuk membuat pengguna yakin," ujarnya.