Find Us On Social Media :

Menonton Televisi dari Handphone Kini Tidak Membutuhkan Koneksi Super Cepat

By Ilham Pradipta M., Selasa, 15 Desember 2015 | 14:00 WIB

Menonton Televisi dari Handphone Kini Tidak Membutuhkan Koneksi Super Cepat

Intisari-Online.com – Ketika kita mengakses berbagai macam konten di internet, biasanya kita tentu membutuhkan koneksi yang bagus. Seperti menonton film hingga melihat sebuah video di situs-sistus web yang membutuhkan koneksi serta bandwidth yang lumayan besar.

Tapi kini hal di atas dapat diatasi setelah ditemukannya teknologi kompresi videopertama di dunia. Inovasi ini ditemukan oleh Profesor Igg Adiwijaya. Sebelumnya, ia menghabiskan masa studinya mulai dari S-1 hingga program PhD di bidang Computer Information Technology di Amerika Serikat.

Aplikasi yang ia ciptakan memungkinkan kita untuk dapat menonton televisi melalui telepon genggam. Selain itu, aplikasi “iBOLZ Indonesia” juga dapat berjalan mulai dari pemakaian bandwidth 70 Kbps. Jadi kita tidak lagi membutuhkan koneksi internet dan pemakian bandwidth yang besar. Di situlah letak keunggulannya.

Igg juga memberikan berbagai keunikan pada aplikasi yang ia ciptakan. Seperti melakukan chatting dengan pengguna lain ketika menonton. Jadi kita dapat menjalin komunikasi atau bertukar argumen saat menonton televisi di handphone yang kita miliki. Sebelumnya, hal seperti itu tidak bisa dilakukan secara bersamaan.

Di “iBOLZ Indonesia” kita juga dapat menggunakan berbagai macam konten. Seperti menonton film yang berasal dari dalam maupun luar negeri, menonton stasiun televisi dalam negeri, maupun melihat berbagai macam video musik.

Igg dan “iBOLZ Indonesia” juga menjalin kerja sama dengan berbagai macam pihak. Seperti Korlantas Polri yang kini memiliki NTMC TV.

Setelah kita mengunduh aplikasi ini di handphone,  kita mendapatkan akses untuk melihat ratusan titik CCTV Korlantas Polri. Aplikasi ini bisa kita manfaatkan sebagai pemandu perjalanan. Baik disaat kita liburan, mudik, maupun hari-hari biasa. Igg optimis teknologi yang ia ciptakan dapat bersaing di Indonesia dan dunia internasional.

“Aku ingin iBOLZ ini jadi teknologi nomor satu tidak hanya di Indonesia, Asia minimal. Ujar pria yang pernah bekerja di NASA dan EMC² Vmware di Amerika Serikat.

Ketika ditanyai mengenai perkembangan software developer lokal ia mengatakan kualitas mereka cukup baik. Hanya saja yang dikerjakan masih teknologi yang tidak menantang dan tergolong umum. Selain itu menurut Igg mereka juga perlu diarahkan untuk dapat menghasilkan inovasi yang lebih baik.

Ia berharap teknologi yang diekspornya keluar negeri dapat memperkenalkan budaya Indonesia di dunia internasional. Pasalnya, teknologi aplikasi ciptaan yang dikirimnya ke luar negeri, juga disertai konten-konten asli dari Indonesia. Dirinya juga mengatakan, kedepannya inovasi yang ia ciptakan dapat bermanfaat tidak hanya dari segi komersil saja, tapi juga dari segi layanan publik.