Hal itu, kata kedua kolumnis, didukung oleh fitur "RT" Twitter yang mengakomodir penyebaran berita cepat dengan tampilan informasi lebih simpel. Berbeda dengan fitur "share" Facebook yang tampilannya dianggap kurang "breaking" dan "real-time".
"Karena efek amplifikasi ini, Twitter memiliki kedekatan yang tak dimiliki Facebook. Banyak berita besar pertama kali tersebar via Twitter . Untuk banya peristiwa dan krisis, tak ada yang mengalahkan efektivitas real-time Twitter," kedua penulis menjelaskan.
(kompas.com)