Profesi Kuliner Makin Populer

Rusman Nurjaman

Penulis

Profesi Kuliner Makin Populer

Intisari-Online.com - Bidang kuliner tak bisa dipandang sebelah mata lagi. Profesi ini menjanjikan masa depan cerah dan penghasilan di atas rata-rata. Kawula muda di negeri ini sudah banyak yang jatuh cinta.

Di Jakarta, kini bermunculan sekolah kuliner. Sebut saja, misalnya, ChezLely Culinary School, Jakarta Culinary Center, dan Bogasari Baking Center. Tiga institusi tersebut sudah cukup terkenal di ibukota. Ada juga jurusan tata boga yang dibuka oleh sekolah-sekolah pariwisata. Ini belum termasuk kelas atau kursus-kursus memasak yang skalanya lebih kecil, baik diadakan institusi maupun individu. Pertumbuhan tempat pendidikan masak-memasak ini makin marak dari tahun ke tahun, terutama di kota-kota besar. Vindex Valentino Tengker, Juri Master Chef Indonesia, memperkirakan tingkat pertumbuhan keseluruhannya mencapai 10 persen per tahun.

Biaya pendidikannya mahal. Sebagai gambaran, di Chez Lely untuk kelas basic biayanya Rp16 juta, intermediate Rp14 juta, dan advanced Rp12 juta. Namun begitu, tak pernah sepi peminat. Proses belajar mengajar biasanya dipadatkan selama 1,5 bulan. Seluruh materi terangkum dalam program profesional cuisine, dengan fokus pada teknik menyiapkan makanan.

Geliat industri kuliner

Fenomena maraknya sekolah kuliner ini seolah menandai industri kuliner yang tengah menggeliat. Beragam liputan dan tayangan di berbagai media berhasil mengangkat pamor dunia kuliner di negeri ini. Tengok juga, berbagai festival kuliner yang selalu ramai dipadati pengunjung.

Perhelatan Jakarta Culinary Festival beberapa waktu lalu, contohnya. Masyarakat berbondong-bondong dan rela merogoh koceknya lebih dalam hanya untuk menyaksikan demo masak dan mencicipi hidangan. Terlebih, jika yang tampil adalah chef kelas dunia. Pastinya tak ada kursi yang tersisa.

Bagi sebagian orang, mencicipi masakan sudah bukan lagi sekadar urusan lidah, tapi juga menjadi pembeda status sosial. Tak pelak, berbagai kebutuhan sumber daya manusia di bidang kuliner pun membubung tinggi.

Sebagian masyarakat sudah menyadari tren tersebut. Kini, banyak orangtua yang tidak segan-segan mendorong anaknya menekuni profesi kuliner. Menurut Lely Purnama Simatupang, pengelola Chez Lely Culinary School, fenomena ini menunjukkan penghargaan masyarakat terhadap dunia kuliner semakin tinggi.

Hal senada diungkapkan oleh Vindex. Di mata Vindex, jurusan tata boga di sekolah menengah kejuruan kian digemari dan bukan lagi menjadi jurusan “buangan”. Peminatnya masuk dengan rasa cinta dan benar-benar yakin akan menekuni profesi di bidang kuliner. Fenomena seperti ini, kata Vindex, jangan harap bisa ditemui pada 20 tahun lalu. Kala itu profesi chef tidak banyak dilirik orang.