Find Us On Social Media :

Inilah Kesalahan Keuangan Para Freelancer

By Mohamad Takdir, Rabu, 12 Februari 2014 | 13:00 WIB

Inilah Kesalahan Keuangan Para Freelancer

Intisari-Online.com - Bebas bekerja, menjadi salah satu keuntungan jadi freelancer alias mereka yang bekerja bebas tidak terikat kantor, namun per proyek. Namun uang pun bisa bebas melayang kalau tidak dikelola dengan baik. Sebelum terjadi, pelajari kesalahan keuangan yang biasa dilakukan freelancer. Apa saja itu?1. Tidak punya bujet. Pekerja tetap yang punya penghasilan tetap semestinya punya bujet, apalagi freelancer yang pendapatannya tak menentu. Dengan membuat bujet, akan terlihat jelas, seberapa besar yang dibutuhkan untuk menopang hidup. Sukur-sukur ada lebih yang bisa ditabung atau investasi.2. Tidak ada pos simpanan tak terduga. Karena penghasilan tak menentu, maka harus ada pos simpanan tak terduga. Pos ini terutama untuk pengeluaran tak terduga yang dipakai untuk urusan pekerjaan berikutnya. Besarnya 10%-20% penghasilan.3. Tidak menghitung pajak dan biaya lain dari honor/gaji. Saat mendapat sebuah pekerjaan dengan gaji tertentu seorang freelancer sering lupa menghitung pemotongan berupa pajak dan biaya lain. Tahu-tahu, jumlah gaji yang diterima kurang dari yang disebut pertama kali. Karena itu ketika membuat kontrak kerja, tanyakan pada pemberi kerja apakah gaji yang disebut bersih atau masih harus dipotong pajak. Saat membuat laporan pajak, jangan lupa mencantumkan asal penghasilan yang Anda terima.4. Besar pasak daripada tiang. Biasanya nih, kalau dapat uang langsung terbayang niat membeli ini itu yang selama ini dipendam. Sesuaikan gaya hidup Anda dengan penghasilan yang diterima, jangan sampai tiba-tiba kehabisan uang sementara tidak ada pemasukan.5. Tidak punya tabungan. Kalau memang meniatkan bekerja freelance terus, harus punya dana simpanan untuk keperluan darurat, atau bahkan simpanan jangka panjang untuk masa depan Anda. Misalnya: bukan tidak mungkin punya simpanan untuk uang muka cicilan rumah.6. Memasang tarif gaji sama. Jangan takut untuk menghargai diri sendiri lebih baik lagi sehingga gaji yang Anda minta pun harus selalu naik. Kebutuhan hidup pasti naik terus sesuai dengan harga barang pokok. Jadi setiap tahun bahkan setiap dapat pekerjaan baru, naikkan gaji Anda.7. Terpaku pada satu pekerjaan. Enaknya jadi freelancer tidak terikat aturan kantor dan bebas mengatur waktu kerja. Karena itu manfaatkan kesempatan ini dengan mengambil beberapa pekerjaan dalam satu waktu, sehingga pemasukan lebih bisa Anda dapatkan. Asal Anda tahu benar membagi waktu agar tidak ada pekerjaan yang terbengkalai.8. Tidak ada kontrak kerja. Banyak perusahaan, terutama bila pemiliknya teman dekat, mempekerjakan seorang freelancer tanpa kontrak kerja jelas. Kontrak itu tidak hanya berisi job description, masa kerja, juga bersarnya gaji. Kalau tidak jelas, bisa saja pemberi kerja mangkir membayar gaji atau gaji yang dibayar lebih rendah dari kesepakatan awal.9. Tergantung pada kartu kredit. Kalau penghasilan pas-pasan, namun keinginan belanja tinggi, kartu kredit jadi sering digunakan. Padahal pemakaiannya ditarik bunga tinggi, yang menambah pengeluaran Anda. Sebaiknya gunakan kartu kredit untuk kebutuhan mendesak, misal membeli alat kerja, atau hal-hal berkaitan dengan kerja, jangan dipakai setiap saat.10. Tidak menganggap pekerjaan sebagai bisnis. Saking asyiknya mencari pengalaman dan menambah CV, biasanya freelancer menerima begitu saja saat ditawari pekerjaan bergaji rendah, bahkan yang tanpa bayaran. Seminim-minimnya gaji, harus bisa membiayai kebutuhan kerja Anda, misal transportasi, uang makanan, pulsa yang Anda gunakan untuk bekerja, dan sebagainya.11. Menghitung telur sebelum ada ayamnya. Artinya, uang gaji belum di tangan, Anda sudah berutang sana sini membiayai pengeluaran. Lebih baik tahan dulu sampai gaji benar-benar sudah di tangan. Kalau ada dana cadangan sih enggak apa-apa, kalau tidak bahaya buat keselamatan jiwa, Anda bisa stres!12. Tidak punya asuransi kesehatan. Tidak banyak perusahaan yang memberi jaminan kesehatan pada seorang freelancer. Karena itu lebih baik Anda masuk asuransi kesehatan sendiri dengan premi yang sesuai dengan pendapatan Anda. Saat ini banyak ditawarkan asuransi dengan premi bersahabat. Daripada saat sakit Anda harus mengeluarkan uang banyak, lebih baik pakai jasa asuransi.13. Mengabaikan jaminan sosial. Tidak seperti di negara maju, freelancer di Indonesia jarang mendapat fasilitas jaminan sosial tenaga kerja atau jamsostek. Karena itu, minta rekomendasi perusahaan tempat Anda bekerja sekarang untuk membuat jamsostek. Anda yang bayar pun tak masalah, anggap saja sebagai tabungan. Jamsostek berguna bila terjadi kesalahan saat bekerja. (Chicmagz)