Find Us On Social Media :

Bisnis Kopi (3 - selesai): Ini Dia Inovasi dalam Bisnis Kopi

By Birgitta Ajeng, Kamis, 7 November 2013 | 15:00 WIB

Bisnis Kopi (3 - selesai): Ini Dia Inovasi dalam Bisnis Kopi

Intisari-Online.com - Di masyarakat lapis bawah, diam-diam juga bermunculan inovasi cara minum kopi. Ada kopi jos, yakni kopi biasa, yang setelah diseduh, ke dalam gelas dimasukkan api arang yang membara.Kemudian ada kopi klotok, yakni bubuk kopi yang ditaburkan di panci panas, baru kemudian dituangkan air ke dalamnya dan direbus sampai mendidih dan berbusa. Ini sebenarnya mirip dengan tradisi kopi tiam. Di jalur pantura Juana, Rembang, Lasem, Bonang dan Binangun, terkenal dengan kopi lèlètnya.Kopi lèlèt adalah kopi biasa, tetapi ditumbuk dan diayak sampai sehalus mungkin. Ampas kopi lelet sangat halus, dan oleh penggemarnya, ampas ini kemudian dioleskan ke batang rokok keretek yang akan diisap. Di Kabupaten Rembang, kopi lelet juga dijadikan praktek prostitusi terselubung.PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XII, di Jawa Timur, dengan perkebunan kopi arabikanya di Kalisat Jampit, dan Sempol (Pegunungan Ijen),  juga melakukan inovasi minum kopi. Kepada para tamu wisata agro kebun kopi mereka, disajikan atraksi menyangrai kopi, menumbuknya, dan langsung menyeduhnya untuk disajikan.Mereka juga memromosikan kopi lanang, yakni kopi biasa, yang dalam satu butir buah hanya terdiri dari satu biji kopi. Umumnya dalam satu butir buah terdapat dua butir biji kopi. Kopi lanang dipromosikan sebagai peningkat gairah seksual. Yang juga dipromosikan sebagai peningkat gairah seks oleh PTPN XII adalah kopi kapakata (coffea kapakata).Ini merupakan spesies kopi yang baru diketemukan tahun 1974 di Angola, Afrika. Nama kopi kapakata diterima dalam Kongres Botani Internasional, tahun 1999 di St Louis, AS; dan baru dicacat di The International Code of Nomenclature for algae, fungi, and plants(ICN), tahun 2004.Kendala utama bisnis kopi di Indonesia, adalah faktor mitos tentang bahaya kopi. Selama ini kopi selalu diasosiasikan sebagai mengakibatkan gangguan jantung, dan meningkatkan tekanan darah. Cafeeine yang terkandung dalam biji kopi, memang berefek stimulant (bukan afrodisiak, peningkat gairah seks). Otomatis, akibat efek stimulant ini, jantung akan berdegup lebih kuat. Hingga mereka yang menderita gangguan jantung, sebaiknya memang menghindari minum kopi.Namun, tidak benar bahwa kopi bisa mengakibatkan terkena gangguan jantung, atau menaikkan tekanan darah. Sebab kopi justru bersifat diuretik (melancarkan urine), sehingga ber potensi menurunkan tekanan darah. Belakangan kopi juga diketahui bisa menghindari resiko terserang kanker, dan membuat gula darah lebih stabil, pada penderita diabetes. (Teguh Jiwabrata / idebisnis.biz)