Find Us On Social Media :

Nugget Ayam Penuh dengan Lemak

By K. Tatik Wardayati, Kamis, 10 Oktober 2013 | 18:00 WIB

Nugget Ayam Penuh dengan Lemak

Intisari-Online.com – Nugget ayam merupakan salah satu jenis makanan cepat saji yang sering menjadi andalan. Ditambah lagi dengan rasanya yang gurih dan lezat, makanan ini cenderung disukai segala usia. Namun, ternyata makanan olahan ini mengandung banyak lemak.

Nugget ayam mungkin terdengar aman dan bergizi karena diklaim sebagai makanan olahan berbahan baku daging ayam. Namun, sebuah penelitian baru justru menyatakan sebaliknya.

Menurut penelitian para ahli asal University of Mississipi Medical Center, Amerika Serikat, nugget ayam justru lebih banyak mengandung lemak daripada daging ayam itu sendiri.

Penelitian itu diawali oleh keingintahuan para peneliti mengingat begitu banyaknya ayam yang diolah menjadi nugget, yaitu sekitar 50 persen. Setelah diteliti, mereka menemukan nugget ayam tidak hanya mengandung daging seperti yang selama ini diklaim.

"Daging ayam bukan merupakan komponen utama dari nugget. Sebaliknya komponen yang dominan pada nugget adalah lemak, kulit, tulang, saraf, dan jaringan penghubung ayam," catat para peneliti, seperti dilansir medicaldaily.

Penelitian sebelumnya yang dimuat dalam Journal of Food Science and Technology menemukan, 30 persen kandungan makanan olahan daging terdiri dari lemak. Bahkan, menurut penelitian baru, kadar lemak pada makanan olahan daging berpotensi lebih dari itu.

Di lain pihak, gerai makanan cepat saji mengklaim, nugget ayam terbuat dari 100 persen daging ayam dan tidak dicampur dengan bahan lainnya. "Sederhana saja, nugget ayam terbuat dari daging ayam," tulis mereka.

Terlepas dari kontroversi tersebut, bagaimanapun makanan olahan daging perlu dibatasi. Sebuah penelitian beberapa waktu lalu menunjukkan, kebiasaan makan daging olahan berkontribusi pada kematian di usia muda.

Hal itu terjadi karena daging olahan mengandung garam yang tinggi serta bahan-bahan kimia sebagai pengawet. Kandungan itu pula yang berperan dalam meningkatkan risiko penyakit seperti penyakit jantung, stroke, hipertensi, atau kanker.

Oleh karena itu, para ahli menyarankan agar konsumen memilih daging yang alami untuk memperoleh manfaat optimal darinya. (kompas.com)