Sule Digugat Cerai Istri, Yuk Kenali Gangguan Neurosis yang Bikin Perkawinan Tidak Harmonis

Ade Sulaeman

Penulis

Intisari-Online.com - Kabar tak enakdatang dari komedian bernama Entis Sutisna atau yang sering dikenal dengan nama Sule.

Dikutipdari Tribunnews.com, ayah dari penyanyi Rizky Febian itu kabarnya digugat cerai oleh sang istri, Lina.

Kabar itu diposting oleh akun Instagram Lambe Turah, Rabu (9/5/2018).

Akun itu memposting foto surat gugatan cerai di Pengadilan Agama Kabupaten Bandung.

Baca juga:Apes, Wanita Ini Menemukan iPhone 8 Plus-nya Terbakar Saat Dia Bangun Tidur!

Di surat itu, tertulis Lina Binti Salim melakukan gugatan cerai kepada Sutisna Bin Dodo Mulyana.

Kabar tidak sedap itu tentusangat disayangkan oleh banyak netizen.

Bagaimana tidak? Keduanya membina rumah tangga dari nol hingga kini sukses, bahkan sang anak juga ikut sukses seperti sang ayah.

Dikutip dari Kompas.com, Humas PA Cimahi, Agus Gunawan, membenarkan bahwa pihaknya menerima gugatan cerai tersebut dari kuasa hukum Lina.

"Iya iya (gugatan cerai Lina terhadap Sule di PA Cimahi)," ujar Agus saat dihubungi Kompas.com, Rabu (9/5/2018) siang.

Terkait detail alasan materi gugatan cerai yang dilayangkan Lina kepada Sule, Agus belum bisa berbicara lebih banyak.

"Nanti kelanjutanya saya cek dulu ya. Saya lagi di perjalanan," kata Agus.

Lina mendaftarkan gugatan cerai Sule di PA Cimahi pada 26 April 2018 lewat kuasa hukumnya, Abdurrahman T Pratomo.

Baca juga:Para 'Wanita Malam' di China Gunakan Belut Agar Dianggap Masih Perawan, Ini Caranya

Nomor perkara gugatan cerai itu terdaftar 3660/Pdt.G/2018/PA.CMi.

Sule dan Lina menikah sejak 1997.

Dari pernikahan selama 21 tahun itu, keduanya telah dikaruniai empat orang anak.

Ketidakharmonisan rumah tanggal Sule tersebut juga menimpa publik figur ternama lainnya seperti Ahok atau banyak keluarga lainnya.

Pihak Sule dan keluarga tidak memberikan konfirmasi atas penyebab gugatan perceraian.

Namun dalam sains, ada sebuah gangguan yang kerap membuat banyak pasangan bercerai.Gangguan tersebut bernama neurosis.

Pasangan yang salah satunya menderita neurosis atau ketidakdewasaan mental cenderung membuat biduk keluarga gampang oleng.

Nah, agar tak memperoleh kesulitan saat sudah mengikat janji, ada baiknya mengenal ciri-ciri orang yang cenderung neurosis.

Menurut penelitian, ada empat ciri istri yang cenderung neurosis:

Baca juga:Lucinta Luna Mengaku Hamil, Mungkinkah Seorang Transgender Hamil?

1. Istri 'Antipria'

Wanita tipe ini di bawah sadarnya mendapatkan kepuasan dengan memprotes apa saja yang dikatakan atau dilakukan suami.

Kehidupan perkawinannya penuh dengan persaingan untuk mendapatkan supremasi. Sifat selalu agresif merupakan kesalahan besar dari istri tipe ini.

Namun, kalau diberi tahu bahwa ia suka mendominasi pria, ia tidak akan mengakuinya. Padahal dalam hidupnya - entah berkarier atau ibu rumah tangga biasa - peran suami selalu menjadi nomor dua baginya.

Para suami dari istri tipe begini mungkin akan mengatakan, "Istri saya tidak menghiraukan apakah sudah berumah tangga atau sudah mempunyai anak. Alasannya, semua itu akan mengganggu kariernya."

Tipe istri 'antipria' rata-rata suka melakukan perjalanan, senang bertemu dengan muka-muka baru, dan tidak ingin diingatkan soal hidup perkawinannya.

Soal kehidupan seksual, ia sekadar memenuhi kewajiban, memandangnya lebih sebagai tugas daripada keinginan.

Frigiditas sering terjadi pada mereka. Secara psikologis dan emosional, wanita tipe ini bisa dikatakan masih 'perawan'.

Baca juga:7 Tanda Katarak Mulai Menyerang Mata Serta Cara Terbaik untuk Menanganinya

2. Istri yang Tidak Stabil

Istri tipe demikian banyak mengeluh soal kondisi kesehatannya. Suka berkunjung dari satu dokter ke dokter lain mencari kesembuhan.

Rupanya, konflik batinnya tercetus dalam bentuk keluhan fisik. Namun, ia sulit diyakinkan bahwa sebenarnya ia sehat-sehat saja.

Mereka terus dihantui rasa takut berlebihan, diserang rasa gugup, panik, sering sakit kepala, dan merasa lemah fisiknya, terkadang dibarengi rasa mual.

Kalau tertawa bisa keras, tapi juga mudah menangis dan sewaktu-waktu bisa pingsan.

3. Istri yang Selalu Ingin Menarik Perhatian

Wanita tipe ini lebih jatuh cinta pada diri sendiri. Kalau cantik, ia banyak menghabiskan waktu di depan cermin.

Ia pecandu salon kecantikan dan perhatiannya pada rambut, kuku, wajah, bentuk tubuh, dan pakaian berlebihan.

Kalaupun berwajah tidak cantik, sebagai kompensasi ia suka menghabiskan waktu hanya untuk urusan penampilan.

Mereka juga tidak bertanggung jawab terhadap kehidupan seksualnya.

Kebanyakan karena sejak kecil selalu dipuji bahwa ia cantik, ia menjadi sombong dan merasa dirinya lebih dari orang lain.

Baca juga:Terungkap! Rupanya Begini Cara Sulit Mumifikasi Diri Para Biksu yang Dilarang oleh Pemerintah Jepang!

4. Istri yang Anak Mama

Istri tipe ini akan pulang ke ibunya setiap menghadapi masalah dengan suami. Secara emosional ia tidak pernah bisa terlepas dari keluarganya.

Hubungan emosional dengan keluarga terlalu kuat sehingga apa pun selalu dikonsultasikan dengan orangtuanya. Akhirnya, si suami akan selalu dibikin 'pusing' karena campur tangan mertua.

Tipe istri begini umumnya kurang cakap dalam mengelola rumah tangga dan menjadi biang ketidakberesan rumah tangga.

Karena selalu dimanja oleh orang tua, ia juga ingin selalu dimanja suami. Padahal, perilaku demikian tidak disukai para suami.

Ia tetap ingin seperti anak kecil, enggan menjadi dewasa. Sebab, menjadi dewasa dan matang dibutuhkan usaha yang dirasakan terlalu berat baginya.

Bagaimana dengan ciri-ciri para suami?

Sebenarnya ada empat tipe utama suami, namun keempat tipe itu bisa dikelompokkan menjadi dua kategori seperti berikut:

Baca juga:Meski Sangat Mahal, Pasien Indonesia Lebih Suka Berobat ke Luar Negeri, Ini 5 Alasannya

A. Kelompok Suami Maskulin Agresif

Kelompok ini ada yang bersifat positif, ada yang negatif. Kepribadian yang positif seimbang dan mampu bergaul dengan siapa saja.

Ia mengatakan hal yang benar pada saat yang tepat. Tidak memperbudak istri dan istri pun tidak merasa didominasi olehnya. Ia dinamis, progresif, dan penuh percaya diri.

Segala yang direncanakan tidak untuk kepentingan pribadi. Temperamennya stabil dan lebih suka berdiskusi daripada berdebat.

Ia tidak lupa untuk memberikan pujian pada masakan sang istri walaupun mungkin ia sendiri pintar memasak.

Ia juga suka memuji sang istri di hadapan orang lain, ingat hari ulang tahunnya, serta perayaan-perayaan lain.

Ia pandai menciptakan suasana enak dalam rumah dan tidak keberatan pada pendapat istri bahwa ia merupakan inspirasi di belakang kesuksesan suami.

Dalam kehidupan seksualnya pun ia mencapai kepuasan.

Baca juga:Menggali Halaman Belakang Rumah, Sepasang Suami Istri Beruntung Temukan Fosil Kuno Berumur 16.000 Tahun!

Mempunyai rasa humor dan dapat menghargai pandangan wanita dalam segala hal. Suami yang baik sebenarnya tak perlu harus memiliki semua persyaratan ini.

Kalaupun hanya memiliki 50%-nya, hidup perkawinan sudah lumayan bagus asalkan istri pun wanita yang baik dan penuh kasih.

Sedangkan kelompok pria agresif yang bersifat negatif lebih mementingkan diri sendiri dan penuntut.

Istri diharapkan dapat mengikuti semua kehendaknya. Ia menikah hanya untuk mendapatkan kesenangan guna memenuhi keinginan serta kepuasan seksual.

Suka memperbudak istri, mudah melontarkan kemarahan, dan berpendapat bahwa kegiatan wanita hanya sekitar dapur dan kamar tidur.

Dalam kenyataan, tidak banyak pria yang bertabiat buruk seperti itu.

Namun, bila sifat buruknya cukup tinggi, kepribadiannya perlu diteliti dengan saksama dan ditemukan penyebabnya, sebelum beralih ke neurosis yang lebih berat.

Baca juga:Mahasiswa ‘Zaman Now’ Lebih Suka Tinggal di Apartemen Dibanding Ngekos

B. Kelompok Pria Pasif Agak Feminim

Tipe yang positif mungkin bisa disebut pula tipe filsuf. Suami bertipe demikian juga bisa dibilang 'ideal'.

Pasalnya, filosofinya mudah dimengerti. Menurut tipe ini, pria tidak perlu adu argumentasi dengan wanita.

Memberikan pujian lebih baik daripada mengkritik.

Umumnya mereka mudah bergaul dengan istri tipe apa pun, entah penurut entah agresif. Ia jarang mengeluh dan hidup perkawinannya penuh romantika.

Ia pun memperlakukan istrinya sebagai kekasih sekaligus sahabat. Namun hidup perkawinannya bisa sukses, bisa tidak.

Baca juga:Misteri Octavius: Kapal Hantu Abad ke-18, saat Ditemukan Rombongan Pelaut Melihat Pemandangan yang Membuat Mereka Ketakutan!

Soalnya, tidak semua wanita menghargai tipe pria lembut dan kurang menantang ini.

Kalau sifat baiknya ini tidak diimbangi dengan sifat tegas, bisa jadi sang istri kurang menghargai sifat yang dianggapnya kurang 'jantan' ini.

Wanita pintar akan lebih tertarik pada pria yang lebih 'jantan' dan lebih aktif dalam kehidupan seksualnya.

Bisa saja suatu saat istri meninggalkannya karena merasa bosan. Sifat ini juga akan menjadi negatif kalau ditambah sifat manja.

Mungkin suami macam ini masih ingin berlindung 'di bawah ketiak' ibunya. Ia juga pemalu, takut dikritik, serta mudah tersinggung atau sakit hati.

Setiap terbaring sakit, ia minta begitu banyak perhatian. Dalam hal hubungan seksual, ia suka kikuk, pasif, kurang cakap, atau malah menderita gangguan seksual.

Artikel Terkait