Dalam penelitian, pasangan yang jarang bersentuhan memiliki kemungkinan sulit mencapai orgasme 2,4 kali dibanding dengan pasangan yang sering berpelukan, berpegangan tangan, atau berciuman. Sentuhan akan meningkatkan sensasi keintiman dan mengurangi rasa terasing.
3. Penurunan testosteron
Hormon testosteron berperan penting dalam sensasi orgasme. Sayangnya, seiring bertambah umur kadar hormon ini terus berkurang.
Penurunan testosteron juga mengurangi libido, mengurangi kekerasan ereksi di pagi hari, dan bereiiko sulit ereksi. Kadar testosteron yang rendah juga menurunkan volume semen.
4. Kegemukan
Memiliki berat badan berlebih menjadi salah satu penghalang tercapainya orgasme berkualitas. "Pria yang obesitas mengubah testosteron mereka menjadi estradiol," kata Paduch.
Penelitian menunjukkan, kelebihan estradiol dapat menghalangi ereksi. Kemungkinan ini terjadi karena terganggunya rileksasi otot halus di bagian penis.
5. Gangguan kesehatan lain
Masalah pada orgasme juga bisa mencerminkan gangguan kesehatan secara umum. Misalnya saja adanya diabetes yang tidak terkontrol sehingga saraf menjadi rusak dan tidak mampu merasakan sensasi penetrasi.
(kompas.com)