Find Us On Social Media :

4 Fase dalam Hubungan Seks Ini Merupakan Keajaiban Biologis

By Ade Sulaeman, Senin, 1 Februari 2016 | 17:45 WIB

4 Fase dalam Hubungan Seks Ini Merupakan Keajaiban Biologis

Intisari-Online.com - Selama hubungan seks, tubuh mengalami empat fase yang berbeda yakni rangsangan, plato, orgasme dan resolusi. Semua fase ini sangat menakjubkan dan merupakan keajaiban biologis. Keempatnya memiliki karakteristik dan ciri yang berbeda.

Toni Belfield, direktur informasi Family Planning Association, setuju bahwa hubungan seks yang sehat, meliputi fisik dan psikologis yang juga sehat. Dia berkata, "Seks yang sehat adalah holistik, melibatkan pikiran dan tubuh. Seks adalah tentang permisi, komunikasi yang kuat dan  pemeliharaan."

Sekarang, mari kita kenali empat fase yang terjadi pada tubuh Anda dan pasangan saat berhubungan intim.

1. Fase rangsangan

Ini fase pertama saat stimulasi mutual mempersiapkan organ intim wanita dan pria untuk hubungan seks. Ciri pertama yang menandakan adanya  gairah seksual pada wanita adalah dikeluarkannya cairan pelumas dari organ inti, selama sekitar 10 sampai 30 detik setelah stimulasi. Jumlah cairan akan meningkat seiring meningkatnya gairah.

Selama tahap ini, payudara wanita juga menjadi lebih kencang. Hal ini disebabkan kontraksi serat otot kecil dalam menanggapi gairah seksual. Pembuluh darah kecil di payudara menjadi lebih terlihat dan seringkali terjadi sedikit peningkatan ukuran payudara.

2. Fase plato

Ini adalah tahap ketika rangsangan seksual lebih intens dan orgasme sudah dekat. Pada tahap ini,  organ intim wanita menyempit sekitar 30 persen untuk mencengkeram penis.

Pada pria, ereksi terjadi ketika jaringan spons penis penuh dengan darah, testis sedikit tertarik ke arah tubuh, dan  ukurannya membesar.

Pada fase ini, pada pria maupun wanita (lebih banyak terjadi pada wanita),  akan mucul bintik-bintik merah pada kulit. Ini terjadi terutama pada mereka yang berkulit terang. Bentuknya menyerupai campak dan muncul di depan dada, menyebar ke leher, punggung dan wajah.

Bintik-bintik ini adalah hasil dari peningkatan aliran darah di bawah permukaan kulit. Biasanya, pada tahap ini, pernapasan dan jantung menjadi lebih cepat.

Percepatan ini bukan karena aktivitas fisik, tetapi karena rangsangan dari sistem saraf otonom. Saraf otonom adalah  bagian dari sistem saraf yang aktif selama Anda dalam keadaan stres atau bahaya. Saraf ini jugalah yang terlibat dalam pengaturan denyut nadi dan tekanan darah.