Intisari-Online.com - Berdasarkan penelitian terbaru yang dirilis oleh Deloitte menemukan, orang Amerika memeriksa smartphone mereka sebanyak 8 miliar kali per harinya. Menurut Deloitte, rata-rata, orang Amerika dari berbagai usia memeriksa ponsel mereka sebanyak 46 kali per hari. Jumlah tersebut naik dari sebelumnya sebanyak 33 kali per harinya pada 2014.
Deloitte mengatakan, untuk mencapai jumlah 8 miliar adalah dengan mengalikan rata-rata jumlah melihat ponsel per harinya dengan jumlah pengguna smartphone di Amerika Serikat, yang mana jumlahnya 185 juta orang. Walhasil, orang Amerika memeriksa smartphone sebanyak 8 miliar kali per harinya.
Meskipun jumlah rata-rata sebanyak 46 kali per hari, namun ternyata jumlah tersebut bervariasi tergantung pada kelompok usia pengguna. Mereka yang berusia antara 18 dan 24 tahun merupakan yang paling sering melihat ponsel, yakni 74 kali dalam sehari. Mereka yang berusia 25 - 34 tahun melihat ponsel mereka sebanyak 50 kali per hari, dan mereka yang berusia 35 dan 44 melihat ponsel sebanyak 35 kali dalam sehari.
Penelitian ini juga menemukan, kebanyakan orang memeriksa ponsel mereka saat berbelanja, menonton televisi, dan selama waktu luang. Namun, Deloitte juga menemukan, 81% orang Amerika menghabiskan waktu melihat ponsel mereka sambil makan di restoran. “Ini membuat munculnya etika baru,” kata Craig Wigginton, wakil ketua dan pemimpin telekomunikasi US untuk Deloitte.
Umumnya, sebagian besar responden di semua kelompok umur mengatakan, mereka melihat ponsel mereka sekitar lima menit sejak bangun pagi. Tapi, 26% dari mereka yang berusia 18-24 tahun mengatakan, mereka segera melihat ponsel setelah bangun tidur. Hal pertama yang kebanyakan orang lakukan pada ponsel mereka di pagi hari adalah memeriksa pesan singkat, namun tidak memeriksa e-mail.
Wigginton mengungkapkan, salah satu alasan orang Amerika memeriksa ponsel mereka lebih sering dibandingkan sebelumnya adalah karena banyak orang yang menggunakan ponsel mereka untuk transaksi keuangan. “Kami melihat badai yang sempurna dari teknologi pada ponsel, teknologi di toko, dan keamanan yang dimasukkan ke dalam lingkungan ritel,” kata Wigginton.(Time.com)