Find Us On Social Media :

Dalam Jangka Pendek, Yoga dapat Memperbaiki Kesehatan Mental

By Esra Dopita M Sidauruk, Rabu, 16 Maret 2016 | 09:30 WIB

Dalam Jangka Pendek, Yoga dapat Memperbaiki Kesehatan Mental

Intisari-Online.com - Hampir di seluruh negara, yoga banyak digunakan oleh penyediaan layanan kesehatan dan manusia untuk mengobati mereka yang mengalami masalah kesehatan mental. Namun, penelitian terbaru dari University of North Carolina di Chapel Hill mengungkapkan, belum ada bukti cukup yang menunjukkan bahwa yoga dapat meningkatkan atau membantu memperbaiki kesehatan mental dan kesejahteraan.

“Saya benar-benar ingin tahu apakah yoga merupakan solusi bagi mereka yang mengalami gangguan stres pasca-trauma, depresi, kecemasan, atau berbagai trauma lainnya. Apakah ada buktinya?,” kata Rebecca Macy, kepala peneliti di UNC School of Social Work pada bidang kekerasan dan korban trauma.

Dalam penelitian itu, Macy dan rekan-rekannya menganalisis 13 ulasan literatur untuk melakukan meta-review dari 185 artikel yang diterbitkan pada 2000 hingga 2013. Secara keseluruhan, para peneliti menemukan, setidaknya dalam jangka pendek, yoga memiliki potensi menjanjikan untuk membantu memperbaiki kecemasan, depresi, dan trauma.

Selain itu, penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Trauma, Violence, dan Abuse, juga menyarankan bahwa dokter dan penyedia layanan kesehatan perlu mempertimbangkan untuk merekomendasikan yoga sebagai intervensi lainnya, termasuk psikoterapi dan obat-obatan.

“Pada umumnya, yoga sangat bermanfaat, namun saya pikir perlu ada pendidikan lebih jauh tentang bagaimana menggunakan yoga, khususnya untuk mengobati korban trauma sehingga menjadi efektif dan membantu,” kata Leslie Roach, instruktur yoga dan pijat terapis bersertifikat, yang turut menulis penelitian tersebut.

Baik Macy dan Roach mengatakan bahwa sedang mempertimbangkan beberapa penelitian di masa depan, termasuk menguji manfaat penggunaan yoga untuk kasus perkosaan atau kekerasan dalam rumah tangga.

“Namun, karena yoga adalah praktek holistik, maka peneliti harus berhati-hati agar tidak merusak pendekatan yoga ini,” tambah Macy.