Penulis
Intisari-Online.com - Ketika cinta sudah datang, siapa pun tidak bisa menolak. Begitu pun halnya kita tidak bisa menolak dengan siapa kita akan jatuh cinta. Siapa pun berhak jatuh cinta, termasuk mereka yang memiliki gangguan jiwa, skizofernia. Namun, apakah betul mereka yang mengalami skizofernia cenderung menjalin hubungan dengan sesama mereka? Sebetulnya, mereka yang mengalami skizofernia juga berhak jatuh cinta dengan siapa pun.
Sebuah penelitian baru menunjukkan, ketika mencari cinta, orang-orang dengan gangguan kejiwaan, seperti skizofernia cenderung memilih pasangan yang sama dengan mereka.
Para peneliti dari Institut Karolinska di Swedia dalam laporan JAMA Psychiatry melakukan penelitian dengan menyisir riwayat kesehatan 707.263 orang yang dirawat di rumah sakit di Swedia pada 1973 dan 2009. Setidaknya, sebanyak 70.000 pasien memiliki gangguan jiwa, skizofrenia.
Selain itu, para penelitian juga melakukan penelitian terhadap pasien yang memiliki penyakit fisik, seperti diabetes. Hasil penelitian menunjukkan, orang-orang dengan gangguan kejiwaan jauh lebih mungkin untuk menikah maupun memiliki anak dengan seseorang yang juga memiliki gangguan kejiwaan.
Sementara itu, mereka yang mengalami penyakit fisik tidak memiliki keinginan untuk menikah dengan mereka yang juga mengalami penyakit fisik yang sama.
Lantas, apa yang membuat hal tersebut terjadi?
Wired, seorang psikolog mengatakan dalam Live Science, sebetulnya mereka yang memiliki gangguan kejiwaan bukan tidak ingin membangun suatu hubungan dengan mereka yang normal, melainkan mereka yang normal sulit untuk menerima keadaan mereka.
Perlu dicatat, gangguan jiwa, seperti skizofrenia merupakan suatu penyakit yang bisa diobati, sama halnya dengan penyakit fisik. Maka itu, dukungan keluarga dan masyarakat sekitar sangat diperlukan demi membantu pemulihan orang dengan skizofrenia.
(newser.com)