Find Us On Social Media :

6 Kesalahan pada Tindakan P3K yang Bisa Berakibat Fatal Namun Sering Dilakukan (2)

By Ade Sulaeman, Jumat, 22 Januari 2016 | 14:00 WIB

6 Kesalahan pada Tindakan P3K yang Bisa Berakibat Fatal Namun Sering Dilakukan (2)

Intisari-Online.com - Pengetahuan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) yang biasanya hanya diperoleh saat kita masih sekolah, tanpa ada pelatihan ulang saat dewasa, ternyata memicu kesalahan-kesalahan pada tindakan P3K yang bisa berakibat fatal.

Mungkin sekarang sudah waktunya tak percaya begitu saja pada apa kata mitos dan mulai menaruh perhatian pada sumber yang terpercaya seperti  Nici Singletary, MD, FACEP, anggota American Red Cross Scientific Advisory Council. Dia memaparkan daftar kesalahan-kesalahan pada tindakan P3K yang bisa berakibat falat namun sering dilakukan.

4. Menuangkan hidrogen peroksida ke luka terbuka

Sebagian dari kita, saat lutut tergores dan terluka, tindakan pertama yang dilakukan adalah mengambil cairan hidrogen peroksida dan menuangkannya ke luka. Lalu cairan itu bereaksi blup blup blup dan kita percaya itulah tanda bahwa kuman telah mati. Bukankah demikian? Ini salah.

Hidrogen peroksida merusak jaringan Anda," kata Singletary. Hidrogen peroksida memecah dinding sel. Jadi cairan andalan itu membunuh bakteri sambil merusak jaringan di sekitarnya. Akibatnya, proses penyembuhan luka menjadi lambat atau mungkin luka menjadi bertambah parah.

Paling baik yang Anda lakukan ketika ada bagian tubuh yang terluka adalah mencucinya dengan sabun dan air keran. Tekanan dari keran akan membantu menghilangkan kotoran sementara sabun akan membantu mensterilkan luka.

5. Mengoleskan mentega pada luka bakar

Penjelasan kali ini tidak hanya menyangkut mentega saja tapi juga zat berminyak lain seperti jelly petroleum dan salep antibiotik. Lapisan minyak akan menutupi  kulit dan  memperlambat kemampuannya untuk melepaskan panas,  menyebabkan kerusakan lebih besar.

Cara terbaik untuk merawat luka bakar adalah mendinginkannya dengan air dingin yang mengalir selama 20 menit, bukan hanya  30 detik. Setelah itu, jaga daerah luka bakar agar tetap  kering. Itu berarti tidak ada salep dan tidak ada perban. 

Singletary menyarankan agar Anda menutup luka bakar dengan plester plastik tipis berpori dan steril. Hal ini memungkinkan luka bakar sembuh dalam lingkungan yang  kering, sekaligus  melindunginya dari infeksi kuman.

6. Menggunakan jari untuk mengeluarkan kotoran dari mata

Saat ada debu atau kotoran masuk ke mata, apa reaksi pertama Anda? Menggosok mata dengan jari? Kita tahu bahwa itu salah. Menggosok mata dengan jari akan menyebabkan kotoran bergerak dan menggores permukaan mata.