Penulis
Intisari-Online.com – Menonton televisi (TV) dapat kita jadikan pilihan untuk mengisi waktu luang. Ketika merasa suntuk atau bosan, tak jarang kita mengambil remote dan mencari program siaran favorit untuk menontonnya. Tapi ternyata, menonton TV secara berlebihan tidaklah baik. Hal itu akan mengganggu kesehatan fisik dan mental kita serta anak-anak. Berikut penjelasannya:
1. Memperbesar ukuran pinggangMenonton TV sepanjang hari tentu akan menyita waktu kita. Akibatnya, kita pun akan kurang aktif secara fisik. Hal ini akan berakibat bertambahnya berat badan. Selain itu, iklan-iklan di TV juga dapat memberikan pengaruh pada kita.Menurut Steve Gortmaker, profesor sosiologi di Harvard School of Public Health, iklan makanan yang tidak sehat yang tayang selama kita menonton, akan meningkatkan keinginan kita untuk membelinya. Alhasil, makanan tak sehat itu pun akan masuk ke dalam tubuh.
2. Meningkatkan risiko diabetesPenelitian pada orang-orang yang berisiko tinggi terkena diabetes menemukan bahwa, setiap jam yang dihabiskan untuk menonton TV, risiko diabetes akan meningkat sebanyak 3,4 persen.Penelitian lain mengindikasikan, kalau menonton tv akan menyebabkan kita menjadi kurang gerak dibandingkan kegiatan lainnya yang menetap. Seperti duduk di tempat kerja.
3. Rencana memiliki anak akan tergangguStudi dari Harvard mengatakan, orang-orang yang menonton lebih dari 20 jam per minggu, memiliki 44 persen sperma yang lebih sedikit dibandingkan mereka yang jarang menonton TV. Menurut studi, peningkatan aktivitas fisik akan membuat jumlah sperma semakin tinggi.Penelitian sebelumnya mengatakan, kalau menonton tv secara berlebihan, dapat meningkatkan risiko penyakit jantung pad pria dan impotensi.
4. Mengganggu perkembangan anakPada anak-anak usia dini, TV dapat berakibat buruk pada mereka. Menurut David L. Hill, ketua American Academy of Pediatrics Council on Communications and Media, paparan TV pada anak di bawah dua tahun, dapat mempengaruhi perkembangan kemampuan berbahasanya. Ia menyarankan, sebaiknya orangtua tidak menggunakan TV untuk menghibuar anak-anak mereka.
5. Meningkatkan agresiPara ahli mengatkan kalau anak-anak akan menginternalisasi isyarat yang mereka lihat di TV. Tayangan kekerasan di TV membuat anak-anak lebih mungkin untuk menerima hal itu dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian menunjukkan kalau tayangan kekerasan itu membuat anak-anak tumbuh menjadi orang dewasa yang agresif.
(usnews.com/Michael O. Schroeder)