Find Us On Social Media :

Tes Darah Lanjutan untuk Diagnosa Penyakit Parkinson

By Esra Dopita M Sidauruk, Selasa, 26 April 2016 | 09:30 WIB

Tes Darah Lanjutan untuk Diagnosa Penyakit Parkinson

Intisari-Online.com - Para ilmuwan dari Australia melakukan pemeriksaan tes darah lanjutan untuk mendeteksi awal penyakit parkinson. Pemerikasaan itu bertujuan untuk memungkinkan dokter melakukan langkah-langkah intervensi maupun pengobatan yang tepat terhadap penyakit melemahkan saraf tersebut.

Seperti diketahui, orang yang menderita gejala penyakit parkinson biasanya harus menjalani beberapa tes sebelum ahli medis dapat memberikan diagnosa yang tepat. Sebab, penyakit parkinson menunjukkan tanda-tanda dan gejala yang mirip dengan gangguan neurologis atau saraf lainnya, sehingga dokter harus berhati-hati sebelum mendiagnosa dan menghilangkan semua penyebab potensial lain untuk mengurangi risiko seorang pasien dirawat karena penyakit yang salah.

Untuk menghindari hal tersebut, mikrobiologi Paul Fisher dan rekan-rekannya di La Trobe University di Melbourne telah mengembangkan bentuk baru dari analisis darah yang dapat digunakan untuk lebih mengidentifikasi kondisi neurologis secara spesifik pada individu.

Para ilmuwan telah lama percaya bahwa penyakit parkinson berhubungan dengan penumpukan produk beracun yang dihasilkan oleh kerusakan pada mitokondria sel. Namun anehnya, pasien parkinson tidak menunjukkan adanya kerusakan pada mitokondria sel mereka.

Para peneliti justru melihat mitokondria bekerja empat kali lebih keras dari biasanya, yang menyebabkan pasien parkinson menghasilkan jumlah produk beracun yang lebih tinggi.

Sejauh ini, parkinson telah diuji pada 38 orang, dengan 29 orang telah didiagnosis dengan penyakit neurologis dan sembilan orang sehat yang berfungsi sebagai kelompok kontrol. Tes berhasil diidentifikasi bahwa mitokondria hiperaktif sering terlihat pada orang dengan penyakit parkinson.

Namun, masih dibutuhkan sejumlah penelitian lebih lanjut untuk memastikan hal itu. Apakah hiperaktif pada mitokondria sel juga terlihat pada pasien neurologis, seperti penyakit Alzheimer atau hanya pada paseien Parkinson.(Techtimes.com)