Find Us On Social Media :

Lima Negara Tak Dianggap yang Seharusnya Menjadi Tujuan Wisata Kita Selanjutnya (1)

By Moh Habib Asyhad, Rabu, 1 Juni 2016 | 12:00 WIB

Lima Negara Tak Dianggap yang Seharusnya Menjadi Tujuan Wisata Kita Selanjutnya (1)

Intisari-Online.com - Menara Eiffel di Paris, Piramida di Mesir, pantai-pantai indah di Hawaii, atau bangunan-bangunan tua di Italia; itulah jawaban-jawaban klasik yang muncul ketika kita ditanya di mana tujuan wisata luar negeri kita. Mulia sekarang, tolong lupakan nama-nama itu, lima negara tak dianggap ini sepertinya bisa menjadi tujuan wisata kita selanjutnya.

“Ketika Anda pergi ke tempat yang tidak banyak orang lain kunjungi, Anda akan mendapatkan pengalaman yang lebih otentik,” ujar Matt Stabile, pendiri dan pemimpin redaksi TheExpeditioner.com. “Anda akan mendapatkan kesempata yang lebih besar untuk bertemu dengan penduduk sekitar, berinteraksi, dan belajar budaya mereka.”

Lebih dari itu, tempat-tempat wisata yang jarang dikunjungi turis memiliki fasilitas lebih murah dibanding tempat-tempat yang lebih beken lainnya.

Kepulauan Faroe

Kepulauan ini—berada di tengah-tengah Islandia dan Norwegia—adalah rumah bagi domba berbulu. Negara ini juga memiliki festival musim panas yang dimeriahkan oleh baik artis lokal maupun interlokal.

Kepulauan terdiri atas 18 pulau yang jika digabungkan memiliki ukuran delapan kali lebih besar dibanding Washington D.C. Terserah, Anda hendak memilih pulaua yang mana yang hendak dieksplorasi karena tiap-tiap pulau memiliki keindahannya sendiri. Kita bisa mengunjungi kota pelabuhan Torshavn, ibu kota sekaligus kota terbesar di kepulauan ini. Kita juga bisa mengunjungi kumpulan yang disebut Norooygayar yang menjanjikan pemandangan ladang hijau yang menyejukkan mata, tebing berbatu, dan domba Faroe yang khas.

 

Di selatan ada Sanboy, sebuah pulau yang dikenal dengan pantainya yang luas dan galeri seninya yang mashur. Ada juga Suouroy yang menjadi rumah bagi burung-burung tebing dan pemandangan yang elok. Sementara itu di bagian barat ada Pulau Mykines yang merupakan rumah bagi ribuan puffin, mercusuar merah, dan spot-spot untuk mendaki.

Fotografer Italia Alesio Mesiano mengaku jatuh cinta dengan Faroe sejak pandangan pertama pada 2008. Sekarang, ia rutin mengunjungi Faroe setahun sebagai bagian dari kerja samanya dengan Visit Faroe Island.

“Ada banyak kepulauan di dunia, tapi sesuatu yang unik yang saya temukan di Faroe adalah dimensinya yang kecil,” ujar Mesiano. “Pulau-pulau itu seperti intisari dari pemandangan yang indah, rumah-rumah, binatang-binatang, dan penduduknya yang begitu intim dan saling merawat.”

Tip dari profesional: ada baiknya kita mengunjungi kepulauan ini pada musim panas.

Swaziland 

Swaziland adalah rumah bagi dataran bergulir (rolling flatlands), lembah yang subur, dan pegunungan datar yang membentang dari bagian bagian timur negara. Tapi selama ini, belum banyak turis yang tahu keindahan negara yang terletak di tengah Afrika Selatan dan Mozambik.

 

Selama bertahun-tahun, negara kecil ini lebih dengan kasus HIV-nya, kekeringan, dan kesulitan ekonominya. Tapi percayalah, negara ini menawarkan beberapa hal unik yang membuatnya laik dikunjungi. Negara ini memiliki kekayaan budaya yang kerap ditampilkan dalam festival-festival tradisional yang semarak.

Salah satu contohnya adalah Umhalanga alias Reed Dance, perayaan delapan hari di mana puluhan ribu gadis muda memotong alang-alang dan mempersembahkannya kepada Ibu Ratu, yang merupakan kepala negara perempuan dan ibu dari Raja Mswati III. Perayaan ini terjadi setiap tahun dan dilakukan pada akhir Agustus atau awal September. Para gadis itu berpakaian warna merah cerah, bernyanyi, dan menari di hadapan raja.

“Negara ini benar-benar keren, dan memiliki nuansa yang berbeda. Ini benar-benar menyenangkan, dan itu adalah pengalaman yang berharga,” ujar Matt. Bagi para pencinta binatang, terutama badak, gajah, jerapah, dll, bisa mengunjungi Mkhaya Game Reserve yang berada di sebelah tenggara negara ini.

Tip profesional: Jika sudah berada di Johannesburg, itu artinya kita tinggal membutuhkan waktu 45 menit untuk penerbangan ke Swaziland.