Find Us On Social Media :

Inilah yang Benar-benar Dilakukan 'Smartphone' terhadap Tubuh dan Otak Kita

By Moh Habib Asyhad, Selasa, 7 Juni 2016 | 15:00 WIB

Inilah yang Benar-benar Dilakukan 'Smartphone' terhadap Tubuh dan Otak Kita

Intisari-Online.com - Apa yang lebih berbahaya dari melihat sebuah layar 4 inci selama berjam-jam setiap hari? Banyak. Serangkaian studi terbaru menunjukkan apa yang benar-benar dilakukan smartphone terhadap tubuh dan otak kita, salah satunya adalah bahwa smartphone memiliki efek serius terhadap kesehatan kita.

“Jika Anda melihat ponsel pintar Anda sekarang sama artinya dengan tulang belakang sedang menahan beban bocah delapan tahun yang duduk di atas leher kita,” tulis AsapSCIENCE dalam video yang ditayangkan di YouTube.

Yang lebih mengkhawatirkan, kita rata-rata menghabiskan waktu 4,7 jam per hari memandangi ponsel kita. Sebagian kita, menghabiskan sepertiga dari waktu terjaga kita untuk memandangai ponsel--dan yang membahayakan, sebagian kita tidak menyadari hal tersebut. Sebuah studi di Inggris menunjukkan, rata-rata kita mencek ponsel 85 kali, dengan istimasi waktu sekitar 5 jam dalam sehari. 

Smartphone menyebabkan kecanduan

“Sangan sulit untuk menjauhkan smartphone dari kita. Otak kita dirancang untuk mencari hal-hal yang sangat baru—90% orang berusia 18-25 menggunakan ponsel untuk menghilangkan kebosanan. Lebih kejam, sebagian orang menyebut ponsel serupa kokain.

 

Prof. Ofir Turel dari California State University, Fullerton, mengatakan bahwa hampir 11% orang-orang di negara-negara Barat diduga kecanduan teknologi, kecanduan smartphone.

Smarphone membuat kita tertekan

Orang-orang yang menggunakan smartphone lebih berpotensi depresi—terlepas apakah mereka menggunakan untuk pekerjaan atau hanya untuk bersosialisasi di media sosial. Sebuah studi dari Northwestern University menemukan, rata-rata, orang yang depresi menggunakan ponsel tiga kali lebih banyak dibanding mereka yang tak depresi.

Smartphone membayakan tidur kita

Cahaya biru dari layar smartphone sangat menganggu siklus tidur kita. Para peneliti dari Harvard menemukan, cahaya biru bisa mengubah jadwal tidur kita tiga jam lebih lambat—dan penelitian lain menunjukkan, cahaya biru membuat orang tidak mendapatkan tidur REM-nya.

Sebuah jajak pendapat yang dilakukan Qualcomm yang melibatkan 4.700 orang menemukan, satu dari empat pengguna mengatakan bahwa tidur mereka terganggu oleh teknologi.

Smartphone merusak kreativitas

 

Menggunakan smartphone secara berlebihan bisa menyebabkan kemerosotan dalam berkreativitas, kata para peneliti Bournemouth University—selain menyebabkan kemerosotan kesehatan. Mereka menemukan, 24% remaja berusia 13-17 yang terus-menerus online, berperilaku laiknya orang yang sedang kecanduan.

“Penelitian telah menunjukkan bahwa penggunaan (ponsel) yang berlebihan berhubungan perilaku yang tak diinginkan, seperti pengurangan kreativitas, depresi, dan putus dari realitas sosial,” ujar Dr Raian Ali dari Bournemouth University.