Penulis
Artikel ini tentang bagaimana bagaimana sikap ibu/bapak jika menemukan murid yang memiliki masalah pribadi dan akademik. Semoga bermanfaat.
---
Intisari hadir di WhatsApp Channe, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini
---
Intisari-Online.com -Tugas guru tentu tidak hanya mengajar dan mengisi rapor. Lebih dari itu, dia harus mengerti dan memahami persoalan-persoalan yang dihadapi oleh muridnya. Lalu bagaimana sikap ibu/bapak jika menemukan murid yang memiliki masalah pribadi dan akademik?
Sebagai seorang guru, ketika menemukan murid yang menghadapi masalah pribadi dan akademik, ada beberapa hal yang harus segera dilakukan:
- Mendekati dan Membangun Kepercayaan:
Guru akan berusaha mendekati murid dengan empati dan tanpa menghakimi, menciptakan suasana yang aman bagi murid untuk berbicara tentang masalah yang dihadapinya.
- Mendengarkan dengan Penuh Perhatian:
Guru harus memberi ruang bagi murid untuk mengungkapkan masalah yang sedang dihadapi, baik yang berkaitan dengan masalah pribadi maupun akademik. Mendengarkan dengan penuh perhatian dan menunjukkan bahwa saya peduli akan kondisi mereka.
- Mengidentifikasi Sumber Masalah:
Guru harus mencoba untuk mengidentifikasi apakah masalah tersebut berasal dari lingkungan keluarga, teman sebaya, dll. Kemudian, saya bisa mencari solusi yang lebih tepat.
- Menyediakan Dukungan dan Bimbingan:
Setelah mendengarkan dan memahami situasi murid, guru harus memberikan dukungan yang sesuai.
- Berkolaborasi dengan Orangtua dan Pihak Lain:
Guru juga harus bisa menjalin kolaborasi dengan orangtua dan pihak lainnya. Tujuannya, sebagai teman diskusi dan mencari solusi bersama.
- Memberikan Motivasi dan Pujian:
Untuk masalah akademik, penting bagi guru untuk memberikan dorongan dan penghargaan atas usaha murid, meskipun hasilnya belum memuaskan.
- Monitoring Perkembangan:
Setelah memberikan dukungan, guru harus terus memantau perkembangan murid, baik dalam hal akademik maupun emosional.
Apa sebenarnya tugas seorang guru dalam Kurikulum Merdeka?
Mengutip situs Itjen.kemdikbud.god.id, setidaknya ada peran guru dalam Kurikulum Merdeka. Apa saja?
- Menggali Potensi Siswa:
Guru memiliki peran kunci dalam mengidentifikasi potensi, minat, dan kebutuhan belajar setiap siswa. Dengan pendekatan Kurikulum Merdeka, guru dapat mendesain pembelajaran yang mengakomodasi keberagaman siswa, sehingga setiap siswa dapat berkembang secara optimal.
- Merancang Pembelajaran Terpersonalisasi:
Kurikulum Merdeka mendorong guru untuk merancang pembelajaran yang lebih terpersonalisasi. Guru dapat memilih metode, materi, dan pendekatan yang paling cocok untuk setiap kelompok atau bahkan siswa secara individu.
- Mengembangkan Pembelajaran Aktif:
Peran guru bukan hanya memberikan informasi, tetapi juga membantu siswa dalam memahami konsep melalui pembelajaran aktif. Ini melibatkan siswa dalam diskusi, proyek, eksperimen, dan aktivitas praktis lainnya.
- Mendorong Kreativitas dan Inovasi:
Guru memiliki tanggung jawab untuk mendorong kreativitas dan inovasi dalam pembelajaran. Dengan memberikan siswa kesempatan untuk berpikir kritis dan berkreasi, guru membantu mereka mengembangkan kemampuan berpikir yang lebih tinggi.
- Memperkuat Karakter dan Etika:
Selain aspek akademis, peran guru dalam membangun karakter dan etika siswa juga sangat penting. Kurikulum Merdeka menekankan pembentukan nilai-nilai moral dan etika yang kuat melalui interaksi dan contoh yang ditunjukkan oleh guru.
- Menghubungkan Pembelajaran dengan Konteks Lokal:
Kurikulum Merdeka memberikan kesempatan kepada guru untuk mengaitkan pembelajaran dengan realitas dan kearifan lokal. Hal ini membantu siswa untuk lebih memahami dan menghargai budaya serta lingkungan di sekitarnya.
- Mengembangkan Kemandirian Siswa: Guru berperan dalam mengembangkan kemandirian siswa. Dalam Kurikulum Merdeka, guru membantu siswa untuk belajar secara mandiri, mengatur waktu, dan mengelola sumber daya pembelajaran.
Itulah bagaimanabagaimana sikap ibu/bapak jika menemukan murid yang memiliki masalah pribadi dan akademik. Semoga bermanfaat.