Selamat Ulang Tahun yang ke-731 Majapahit, Kemaharajaan Hindu-Buddha Terakhir yang Menguasai Nusantara

Moh. Habib Asyhad

Penulis

Kerajaan Majapahit menjadi kemaharajaan Hindu-Buddha terakhir di Nusantara. Selain konflik internal, kerajaan ini hancur setelah diserbu oleh Kerajaan Demak (Wikipedia Commons)

Kerajaan Majapahit menjadi kemaharajaan Hindu-Buddha terakhir Nusantara. Selain konflik internal, kerajaan hancur setelah diserbu oleh Kerajaan Demak.

---

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---

Intisari-Online.com -Jika masih ada hingga sekarang, niscaya Kerajaan Majapahit akan berulang tahun yang ke-731.

Namun apa lacur, kerajaan yang berpusat di sekitar Mojokerto, Jawa Timur, itu harus hancur pada 1520an setelah diserbu Kerajaan Demak. Selain tentu karena intrik dan perebutan kekuasaan yang terjadi di dalamnya.

Setelah Singosari ditaklukkan Jayakatwang

Semua bermula ketika Jayakatwang, raja dari Gelang-gelang, menyerbu Singosari dan berhasil meluluhlantakkannya. Dari penyerbuan itu, hanya ada beberapa bangsawan Singosari yang selamat, salah satunya adalah Raden Wijaya.

Raden Wijaya yang selamat akhirnya melarikan diri ke Madura dan meminta perlindungan dari penguasa Sumenep, Arya Wiraraja. Atas saran Wiraraja, Raden Wijaya pura-pura menyerah dan takluk kepada Jayakatwang. Sebagai tanda takluknya, siap membuka hutan di wilayah Tarik (sekarang Sidoarjo).

Permintaan itu dikabulkan oleh Jayakatwang. Dan dengan bantuan orang-orang Madura yang dikirim oleh Wiraraja, Raden Wijaya membuka hutan Tarik dan mendirikan desa yang kelak dikenal sebagai Desa Majapahit atau Wilwatikta.

Kenapa dinamakan Majapahit, konon ketika para pakarja mulai membuka hutan Tarik, mereka banyak menemukan buah maja (wilwa) yang rasanya pahit (tikta). Dari Majapahit inilah Raden Wijaya kemudian menghimpun kekuatan.

Pada 1293, datanglah pasukan Mongol atau Tartar. Tujuan mereka adalah menghukum Kertanegara yang menolak takluk terhadap Mongol. Bagi Raden Wijaya ini adalah situasi yang menguntungkan. Pasukan Mongol pun diajaknya bekerjasama ... untuk menghancurkan Jayakatwang dari Gelang-Gelang.

Setelah itu, Raden Wijaya pun mendirikan Kerajaan Majapahit dan menobatkan dirinya sebagai raja dengan gelar Kertarajasa Jayawardhana. Tapi sebelum diangkat sebagai raja, dia terlebih dulu menghancurkan tentara Mongol yang sedang berpesta.

Masa Keemasan

Kerajaan Majapahit mencapai masa kejayaan pada tahun 1350-1389 ketika diperintah oleh Raja Hayam Wuruk dengan Mahapatih Gajah Mada. Hayam Wuruk memerintah Kerajaan Majapahit dengan tata pemerintahan yang teratur dan cermat, sementara Gajah Mada punya peran besar dalam menumpas pemberontakan dan mampu menyatukan Nusantara.

Gajah Maada diangkat sebagai patih amangku bhumi pada 1336 M atau sewaktu Tribhuwana Tunggadewi berkuasa. Ketika penobatannya, dia bersumpah untuk menyatukan Nusantara di bawah bendera Majapahit. Suma itu kelak dikenal sebagai Amukti Palapa atau Sumpah Palapa.

Wilayah-wilayah yang berhasil ditaklukkan Majapahit meliputi, Sumatera, Semenanjung Malaya, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, Papua, Tumasik (Singapura), dan Filipina. Kerajaan Majapahit menguasai sebagian besar wilayah Kalimantan, Sumatera, Semenanjung Malaya, dan wilayah-wilayah yang berada di luar timur Jawa.

Wilayah-wilayah yang dikuasai Majapahit tersebut tercatat dalam Kitab Negarakertagama pupuh 13 dan 14.

Majapahit juga menjalin hubungan dengan kerajaan-kerajaan Asia Tenggara. Dan itu diperlukan kekuatan laut yang kuat di bawah pimpinan Mpu Nala. Dengan strategi dan kekuatan militer, Majapahit mampu menstabilkan wilayah dan memperluas wilayahnya.

Pada masa kejayaannya, Majapahit juga menjadi pusat perdagangan dengan komoditas ekspor, berupa lada, garam, dan lengkeng.

Tanda-tanda keruntuhan

Kemaharajaan Majapahit yang begitu besarakhirnya mulai mengalami keruntuhan. Kerutuhan Kerajaan Majapahit terjadi setelah masa Hayam Wuruk. Salah satu penyebab keruntuhan Kerajaan Majapahit adalah konflik internal.

Salah satu peran yang paling terkenal dalam babak ini adalah Perang Paregreg. Ini adalah perang yang melibatkandua kerabat kerajaan, yaitu Bhre Wirabhumi dan Wikramawardhana. Nama terakhir adalah penguasa singasana Kerajaan Majapahit selepas Hayam Wuruk.

Wikramawardhana diangkat menjadiraja pada 1389. Dia adalah menantu sekaligus keponakan Hayam Wuruk. Pengangkatan Wikramawardhana mendapat pertentangan dari Bhre Wirabhumi, putra Hayam Wuruk dari seorang selir.

Semasa kepimpinan Wikramawardhana, banyak daerah di wilayah kekuasaan Majapahit yang melepaskan diri tanpa bisa dicegah. Hal tersebut tambah diperparah dengan terjadinya wabah kelaparan pada 1426 M.

Wikramawardhana memerintah hingga tahun 1429 dan dilanjutkan oleh putrinya, Ratu Suhita yang memerintah hingga 1447. Setelah mangkat, takhta diserahkan kepada adik laki-lakinya, Kertawijaya, yang memerintah hingga 1451. SelanjutnyaBhre Pamotan menjadi raja dengan gelar Rajasawardhana dan hingga wafatnya pada 1453.

Setelah tak ada kekuasaan selama tiga tahun, pada 1456 Girishawardhana naik takhta setelah memenangkan perebutan kekuasaan dengan Girisawardhana, adik Rajasawardhana, dengan keponakannya sendiri. Dia meninggalpada 1466 dan digantikan oleh Suraprabhawa (Singhawikramawardhana), adiknya, anak bungsu Kertawijaya.

Pada 1468, putra bungsu Rajasawardhana,Bhre Kertabhumi, memberontak tehradap Singhawikramawardhana. Bhre Kertabhumi menang, sementara Singhawikramawardhana kalah dan melarikan diri ke Keling, Daha, hingga meninggal dunia. Setelah itu kedudukannya digantikan oleh putranya, Ranawijaya.

Pemerintahan dan kebijakan Bhre Kertabhumi ternyata tak memuaskan banyak golongan, terutama umat Hindu dan Buddha. Kondisi itu kemudian dimanfaatkan oleh Ranawijaya yang pada 1474 berhasil mengalahkanKertabhumi. Majapahit yang sempat terpecah akhirnya menjadi satu kembali.

Ranawijaya menjadi penguasa Majapahit dengan gelar Girindrawardhana dan digantikan oleh Patih Udara pada 1518. Di masa inilah mulai bangkit kekuatan Islam di pesisir utara Pulau Jawa, kekuatan Demak.

Fase terakhir kerajaan Majapahit adalah fase pertempuran dengan Demak. Perang ini sejatinya sudah terjadi ketika Patih Udara menggantikan Raja Girindrawardhana sebagai Raja Majapahit. Tapi perang kembali berkecamuk ketika Patih Udara meminta bantuan Portugis mengalahkan Demak.

Pada 1527, Demak akhirnya melakukan penyerangan ke Ibukota Majapahit hingga berhasil meruntuhkan kemaharajaan Hindu-Buddha terbesar di Pulau Jawa itu. Sisa keluarga yang selamat akhirnya melarikan diri ke Panarukan dan mengungsi ke Pulau Bali.

Kerajaan Majapahit memang sudah hancur, tapi warisannya masih bisa kita rasakan hingga saat ini. Sekali lagi, selamat ulang tahun yang ke-731 Majapahit.

Artikel Terkait