Erina Gudono Sebut-sebut soal Omakase di IG Story-nya, Dikenal sebagai Tradisi Kuliner Mahal dan Mewah

Moh. Habib Asyhad

Penulis

Erina Gudono dan tradisi makan omakase

Erina Gudono, istri Kaesang Pangarep, membuat stori tentang omakase, sebuah tradisi kuliner ala Jepang. Harganya tidak murah.

---

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatakan berita terbaru kami di sini

---

Intisari-Online.com -Istri Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep, Erina Gudono, kembali membuat kehebohan.

Lewat IG Story-nya, wanita yang baru saja melahirkan itu mengunggah sebuah video dengan kepseyn: "Terimakasih Omakase di RS-nya @kaesangp. Akhirnya bisa makan sushi, sashimi, nigiri lagi."

Apa itu Omakase? Tradisi makan seperti apa yang disebut oleh wanita asal Sleman, Yogyakarta, itu?

MengutipBritannica.com, Omakase merupakan istilah Jepang yang artinya kurang lebih "menyerahkan kepada orang lain". Konsep ini biasa kita temui di beberapa restoran Jepang. Tapi tak perlu jauh-jauh ke Negeri Sakura, konsep makan omakase juga bisa ditemukan di sejumlah restoran Jepang di Indonesia.

Bahkan ada juga yang privat, artinya restoran mendatangi tempat di mana pelanggan berada--ya seperti yang dilakukan oleh Erina Gudono dan Kaesang Pangarep.

Berbeda dengan gaya makan pada umumnya, tamu yang datang ke restoran omakase, tak tahu banyak soal menu yang akan disajikan. Tamu hanya perlu menunggu makanan yang akan disajikan sang koki di depannya.

Umumnya, pelanggan-pelanggan di restoran berkonsep omakase akan duduk dihadapan koki, melihat langsung pembuatan satu per satu makanan yang akan disajikan. Konsep omakase paling mudah ditemukan di restoran sushi.

Di situ, koki akan menyajikan jenis sushi secara bergantian, sesuai dengan set menu yang dipilih.

Mulai diterapkan pada 1990-an

Masih mengutip Britannica.com, konsep omakase pertama kali dicetuskan pada 1967 tapi baru diterapkan untuk hidangan sushi pada 1990-an. Seperti arti harafiahnya, pelanggan akan sepenuhnya menyerahkan menu yang akan dia makan kepada koki. Tapi tenang, bahan-bahan yang digunakan pada restoran omakase adalah yang terbaik dan bermutu tinggi.

Dihidangkan di konter sushi, hidangan yang disajikan biasanya disertai dengan minuman beralkohol. Hidangan pelengkapomakase bisa meliputi hidangan tradisional Jepang seperti tiram, tuna sirip biru, dan bulu babi. Ada juga koki yangmenggabungkannya dengan makanan yang berasal dari tradisi kuliner lainnya.

Satu yang pasti, hidangan omakase biasanya terbilang mahal. Menurut Britannica.com, harganya berkisar antara 200 dolar AS hingga 800 dolar AS. Artinya, kita harus mempersiapkan uang kurang lebih antara Rp3 juta hingga Rp12 juta. Masih berminat?

Seperti disebut di awal, tradisi omakase, terutama untuk hidangan sushi, dimulai di Jepang pada 1990-an. Tujuannya adalah untukmengakomodasi para pelanggan kaya baru yang tidak tahu banyak tentang sushi dan makanan laut sementara mereka tak ingin menunjukkan ketidaktahuan mereka.

Solusinya, ya mereka pasrah bongko'an alias menyerahkan seluruhnya urusan permenuan kepada sang koki yang akan menyediakan hidangan kelas premium kepada pengunjung tanpa mereka harus menunjukkan ketidaktahuan mereka. Dalam model ini, koki juga tidak perlu menunjukkan jika mereka kehabisan bahan tertentu.

Selama persiapan omakase, koki biasanya akan berinteraksi dengan para tamu dan membaca reaksi mereka. Koki kemudian akan fokus pada kebutuhan dan selera pelanggan untuk menciptakan pengalaman yang menyenangkan.

Harus dicatat lagi, mereka yang memilih hidangan omakase harus siap mencoba hidangan persiapan yang tidak biasa ritual makan-makan. Jika ingin menghindari hidangan tertentu, pelanggan bisa memilih osusume (hidangan yang disarankan) yang biasanya disiapkan oleh restoran.

Etika bersantap omakase

Meski terkesan sederhana--duduk dan menyantap makanan yang disajikan koki--omakase bisa jadi membingungkan bagi pemula. Bila baru pertama kali mencoba konsep makan ala Jepang ini, sebaiknya pelajari etika bersantap omakase.

1. Jangan pilih-pilih makanan

Sesuai arti omakase, hindari memilih-milih makanan sepanjang bersantap dengan konsep "percaya pada koki" ini. Hal itu disampaikan juga oleh Aman Lakhiani, koki sekaligus Co-Founder Junsei Yakitori and Bar.

"Sejujurnya, kalau mau menyantap omakase itu harus open ya. Jangan pilih-pilih mau makan ini atau hanya mau makan itu," ujar Aman, dikutip dari berita Kompas.com.

2. Ketahui biayanya

Seperti disebut di awal, tarif omakase umumnya lebih mahal daripada restoran biasa, mengingat layanan yang diberikan koki tak sekadar memasak, melainkan berinteraksi dan menyajikan menu secara langsung.

Belum lagi, bahan dan jumlah hidangan yang juga memengaruhi besaran harga omakase. Namun demikian, tarif omakase tetap bervariasi, tergantung restorannya. Kamu bisa memastikan harga bersantap ala Jepang ini sebelum datang ke restoran.

3. Ketahui durasinya

Demi menyantap seluruh menu yang akan disajikan koki dari awal sampai akhir, kamu tidak boleh buru-buru saat menikmati omakase. Sediakan waktu bersantap 90-150 menit untuk omakase, seperti saran Aman, tergantung banyak hidangan dan tamunya.

Semakin banyak sajian dalam set menu dan tamu yang dilayani, semakin lama omakase berlangsung.

4. Ajak ngobrol koki

Jangan lupa berbincang dengan koki di depan selagi bersantap omakase. Hal ini termasuk salah satu keuntungannya. Kamu bisa bertanya soal proses di balik menu yang disajikan sampai cara makan hidangan tertentu untuk mendapatkan pengalaman maksimal dari omakase.

5. Tanya sebelum foto

Mengingat omakase lebih intim dari pada konsep makan biasa, jadi perlu bertanya mengenai hal satu ini. Kamu bisa menanyakan kesediaan koki untuk mengabadikan momen bersantap tersebut atau sekadar memotret koki saat fokus menyiapkan hidangan.

Artikel Terkait