Find Us On Social Media :

Ramalan Piramida Giza, Tahun 2979 Akan Terjadi fKiamat, Benarkah?

By Moh. Habib Asyhad, Selasa, 15 Oktober 2024 | 12:39 WIB

Piramida Agung Giza dianggap 'pusatnya pusat'. Ia bahkan disebut meramalkan kiamat yang akan jatuh pada 2979.

Piramid selalu berasosiasi dengan Mesir. Rahasia yang rapat tersimpan di balik sosok megah Piramida Agung di Giza terus saja mengundang sejuta tanya Untuk apa dan bagaimana bangunan raksasa itu dibangun. Lalu berbagai keajaiban pun bertaburan di dalamnya. Bahkan melalui perhitungan matematis yang rumit, dunia diramalkan kiamat tahun 2979!

Artikel ini pertama tayang di Majalah Intisari edisi Agustus 1995

---

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---

Intisari-Online.com - Piramida Agung di Giza yang selesai dibangun ±2750 SM ini dimaksudkan sebagai monumen peringatan terhadap Raja Khufu, lebih terkenal dengan nama Yunaninya Cheops - salah seorang penguasa paling hebat dari Mesir kuno.

Di antara 40 piramida yang berjajar di tepi Sungai Nil, tak ada yang sehebat Piramida Agung. Tingginya yang ± 140 meter membuatnya lebih tinggi daripada bangunan 40 lantai, sedangkan luasnya melampaui 5 lapangan sepakbola.

Tak mengherankan bila ia mendapat kehormatan masuk sebagai salah satu 7 keajaiban dunia kuno, bahkan satu-satunya yang masih berdiri.

Ribuan tahun misterinya terus mengundang rasa penasaran masyarakat. Banyak fakta mengagumkan diungkap. Misalnya saja, piramida yang dibangun selama 20 tahun ini, menurut sejarawan Yunani Herodotus, yang pernah mengunjungi Mesir pada tahun 5 SM, menyerap 100.000 orang tenaga kerja per tahun.

Mereka harus membawa batu dari tepian Sungai Nil, memotong, dan menyusunnya dengan rapi. Bongkahan itu menempel dengan baik satu sama lain, sampai-sampai sangat sulit untuk menyisipkan pisau tipis di sela-selanya.

Dasarnya berbentuk bujur sangkar sempurna dengan keempat sisi tepat menghadap empat penjuru utama mata angin. Sementara bidang miringnya membentuk sudut 51° dengan permukaan tanah.

Bahan bakunya adalah 2,3 juta bongkahan batu kapur empat persegi panjang yang masing-masing beratnya 2 - 15 ton. Dengan alat perunggu yang begitu kuatnya yang hingga kini belum terungkap, mereka memotong batu granit raksasa dengan presisi yang tinggi.