Find Us On Social Media :

Perjalanan Abel Tasman Dari Batavia Untuk Mencari Benua yang Hilang

By Afif Khoirul M, Selasa, 15 Oktober 2024 | 12:45 WIB

Sang pelaut Belanda Abel Tasman.

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---

Intisari-online.com - Angin Timur berbisik kisah, tentang lautan yang belum terjamah, benua yang hilang dalam kabut legenda.

Di Batavia, tahun 1642, seorang nakhoda tegap bernama Abel Tasman berdiri di haluan kapalnya, tatapannya tajam menembus cakrawala.

Di dadanya bergelora hasrat membara, hasrat untuk mengungkap tabir misteri, hasrat untuk menorehkan namanya di lembaran sejarah.

Ia adalah Abel Tasman, sang penjelajah ulung, yang diutus oleh Gubernur Jenderal VOC, Anthony van Diemen, untuk mencari Terra Australis Incognita, benua selatan yang hilang.

Matahari pagi menyapa Batavia dengan semburat emasnya, saat dua kapal VOC, Heemskerck dan Zeehaen, melepaskan tambatan.

Layar-layar mengembang bagai sayap raksasa, menangkap angin timur yang bertiup lembut. Tasman, dengan kompas di tangan dan peta kuno di sisinya, memimpin ekspedisi ini menuju samudra luas yang belum terpetakan.

Di benaknya terbayang kejayaan, emas, dan rempah-rempah yang menanti di ujung perjalanan.

Minggu demi minggu berlalu, kapal-kapal Tasman membelah ombak samudra Hindia. Langit biru tak berujung menjadi atap, laut biru tak bertepi menjadi lantai.

Burung-burung camar menari riang di buritan, mengiringi perjalanan mereka. Tasman dan awaknya menghadapi badai yang mengamuk, gelombang yang menjulang tinggi, dan angin yang menderu-deru.

Namun, semangat mereka tak pernah padam, tekad mereka tak pernah surut.