Find Us On Social Media :

Soerjopranoto, Lebih Radikal Dibanding Sang Adik hingga Dijuluki Si Raja Mogok

By Moh. Habib Asyhad, Rabu, 9 Oktober 2024 | 10:56 WIB

Soerjopranoto, kakak kandung Ki Hajar Dewantara, tapi lebih radikal dibanding dirinya. Oleh Belanda dia dijuluki Si Raja Mogok.

[ARSIP HAI]

Soerjopranoto (Suryopranoto) merupakan salah satu tokoh Sarekat Islam yang mendapat gelar Pahlawan tapi namanya jarang disebut. Lebih radikal dibanding sang adik, Ki Hajar Dewantara, hingga dijuliki Si Raja Mogok.

Pertama tayang di HAI pada edisi Juni 1986

---

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---

Intisari-Online.com - Ijazah sekolah disobek-sobek, kunci lemari di ruang kerjanya dilemparkan ke muka atasannya. Tindakan yang sangat berani. Apalagi ini terjadi di masa penjajahan Belanda. Yang dihadapinya pun orang Belanda.

Tapi Soerjopranoto tidak peduli lagi. Saat itu juga dia minta berhenti bekerja sebagai pegawai pemerintah Belanda. Ini terjadi gara-gara seorang anak buahnya dikeluarkan dari pekerjaan karena menjadi anggota partai Sarekat Islam.

Saat itu juga kepala dinas Pertanian di Wonosobo ini meninggalkan kantor dengan seluruh kedudukannya yang tinggi dan terhormat itu. Bahkan kemudian Soerjopranoto bertekad akan memberikan tenaga dan pikirannya untuk perjuangan politik menentang penjajah.

Dia juga bersumpah tidak akan pernah bekerja untuk penjajah. Soerjopranoto memang lain dari bangsawan lainnya. Sejak remaja, dia dicap suka bikin onar, bila berhadapan dengan Belanda. Ketika dia masih pegawai rendahan di Yogyakarta, dia selalu melawan atasannya yang Belanda.

Karena ulahnya ini dia dibuang ke Tuban. Di sini pun dia berani menempeleng Belanda demi membela kawan sejawatnya.

Dia diberhentikan dan kembali ke Yogya. Di kota kelahirannya ini dia bekerja di Pakualaman sebagai Wedana Sentono. Kembali berbual onar, dia dibuang ke Bogor dan disekolahkan untuk menjadi ahli dan guru pertanian.