Find Us On Social Media :

Gerak Cepat Sarwo Edhie Memberantas Gerombolan G30S 1965, Petunjuk Seorang Polisi Jadi Kunci

By Moh. Habib Asyhad, Sabtu, 28 September 2024 | 12:04 WIB

Sarwo Edhie ingat betul adegan per adegan ketika dirinya memimpin pasukan memberantas geromboka Gerakan 30 September sekaligus menemukan jasad para Pahlawan Revolusi

[ARSIP HAI]

Sarwo Edhie ingat betul adegan per adegan ketika dirinya memimpin pasukan memberantas gerombolan Gerakan 30 September sekaligus menemukan jasad para Pahlawan Revolusi di Lubang Buaya.

Penulis: Lili, terbit di Majalah Hai pada Oktober 1985

---

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---

Intisari-Online.com - Salah satu tokoh kunci selama pemberantasan gerombolan Gerakan 30 September 1965 adalah Sarwo Edhie Wibowo. Sarwo yang ketika itu menjabat Komandan RPKAD (sekarang Kopassus) mendapat tugas khusus dari Soeharto memadamkan kup sekaligus mencari jasad para Pahlawan Revolusi.

Ketika diwawancarai Majalah HAI pada Oktober 1985 lalu, Sarwo (meninggal November 1989) masih ingat adegan per adegan ketika ia memimpin pasukan memberantas Gerakan 30 September. Terutama peristiwa di hari 1 Oktober 1965. Kenangan ini oleh Sarwo Edhie diibaratkan sebagai suatu tonggak bersejarah, baik oleh dirinya maupun oleh bangsa dan negara.

Berpapasan dengan Soeharto di Cililitan

Ketika bergejolak Gerakan 30 September, Sarwo Edhie masih berpangkat Kolonel. Pangkat itu menurutnya sebagai jenjang pangkat yang terpendek. Karena setahun kemudian, dia menjadi Brigadir Jenderal.

Tengah malam, 1 Oktober 1965, Sarwo Edhie mendapat perintah untuk menyerbu Halim Perdana Kusuma. Perintah itu datang dari Soeharto, yang ketika itu menjabat sebagai Pangkostrad. Perintah itu diberikan di kantor KOSTRAD di mana waktu itu Nasution--selamat dari upaya pembunuhan G30S--juga hadir.

Dipilih waktu malam atau tepatnya menjelang dinihari menuju Halim adalah untuk menghindari jatuhnya korban. Pasukan ke Halim ini dipecah menjadi dua poros. Dari arah timur bergerak 5 tim RPKAD dengan 1 kompi panser. Sedangkan satu lagi dari arah Cawang bergerak batalyon Raider yang diperkuat 22 buah tank.