Find Us On Social Media :

Dari dalam Panti Jompo, Nenek-nenek yang Di-'PKI'-kan Ini Minta Keadilan

By Moh. Habib Asyhad, Rabu, 18 September 2024 | 12:50 WIB

Eyang Sri Sulistiawati dan Eyang Lestari, dua wanita yang di-PKI-an oleh Orde Baru. Belasan tahun jadi tahanan politik.

[ARSIP Intisari]

Meski dulu sempat mengalami masa-masa sulit, perempuan-perempuan itu kini mencoba untuk merangkai bahagia dengan cara mereka sendiri. Di sebuah panti jompo sederhana, perempuan-perempuan tua ini menjalani hari-harinya dengan tawa dan keceriaan.

Penulis: Habib Asyhad, untuk Majalah Intisari September 2014

---

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---

Intisari-Online.com - Panti Jompo Waluyo Sejati Abadi yang terletak di Jalan Kramat V, Jakarta Pusat, itu, tampak lengang. Sepi dan tenang. Sesekali ada gemericik air tapi bukan dari pancuran melainkan dari aliran air yang ada di selokan persis di depannya.

Bangunan yang didominasi warna putih itu merupakan sebuah rumah kecil berlantai dua. Tidak lebar, ukurannya hanya 10x10 m2. Sebagai penanda, sebuah papan nama, yang juga berwarna putih dengan tulisan yang sudah mulai mengelupas dan nomor telepon yang sudah tidak aktif, terletak persis di depannya.

Papan itu akan semakin tersembunyi jika pohon mangga yang ada di sampingnya mulai rimbun dan berbuah.

Halaman panti juga tidak luas, sekitar 2x2 m2 saja , sangat tidak cukup untuk bermain gobak sodor. Ada dua kursi plastik di teras, yang letaknya bersebelahan dengan prasasti peresmian panti jompo, yang sewaktu-waktu digunakan untuk membaca koran ketika sore datang.

Awalnya ada 15 orang yang menghuni panti jompo itu. Semuanya adalah eks tahanan politik buntut gonjang-ganjing peristiwa berdarah yang terjadi pada pertengahan 1965 (Gerakan 30 September 1965). Panti jompo yang diresmikan pada 8 Februari 2004 itu terakhir kami kunjungi pada 2014 hanya dihuni oleh 10 orang, lima kakek, lima nenek.

Meskipun mereka sudah keriput dan tidak lincah lagi, paling tidak di masanya, para penghuni panti jompo itu adalah orang-orang penting di instansi atau organisasi yang pernah mereka ikuti. Lestari salah satunya (meninggal pada pengujung 2014). Nenek 83 tahun itu adalah mantan ketua Gerwani Jawa Timur sejak tahun 1961. Buntut dari geger 1965, Lestari harus mendekam di penjara Malang selama sebelas tahun.