Find Us On Social Media :

Kaitan antara Sila Ke-3 dan Semboyan Bangsa Indonesia

By Afif Khoirul M, Selasa, 3 September 2024 | 13:15 WIB

Ilustrasi. Artikel ini menjelaskan mengapa Pancasila menjadi faktor yang dapat mempersatukan bangsa Indonesia di tengah keragamannya.

Ikrar ini menjadi simbol semangat persatuan yang menyala-nyala, sebuah tekad untuk membangun sebuah bangsa yang kokoh di atas fondasi keberagaman.

Bhinneka Tunggal Ika: Simfoni Keberagaman

Semboyan bangsa Indonesia, "Bhinneka Tunggal Ika", adalah sebuah ungkapan yang sarat makna. Ia berasal dari bahasa Jawa Kuno, yang berarti "berbeda-beda tetapi tetap satu jua".

Semboyan ini menggambarkan esensi bangsa Indonesia yang majemuk, namun tetap bersatu dalam satu ikatan yang kuat.

"Bhinneka Tunggal Ika" bukanlah sekadar slogan kosong. Ia adalah sebuah filosofi hidup yang telah mengakar dalam budaya bangsa Indonesia sejak berabad-abad silam.

Kerajaan-kerajaan Nusantara yang pernah berjaya di masa lampau, seperti Sriwijaya dan Majapahit, telah membuktikan bahwa keberagaman bukanlah penghalang untuk mencapai kejayaan.

Mereka mampu menyatukan berbagai suku, agama, dan budaya dalam satu naungan, menciptakan sebuah harmoni yang indah.

Keterkaitan yang Tak Terpisahkan

Sila ke-3 Pancasila dan semboyan "Bhinneka Tunggal Ika" adalah dua sisi dari mata uang yang sama. Mereka saling melengkapi dan memperkuat satu sama lain, membentuk sebuah landasan yang kokoh bagi persatuan bangsa Indonesia.

Sila ke-3 Pancasila memberikan arah dan tujuan bagi bangsa Indonesia untuk senantiasa menjaga persatuan dan kesatuan. Ia mengingatkan kita bahwa perbedaan bukanlah alasan untuk berpecah belah, melainkan sebuah potensi yang harus dikelola dengan bijak.

Sementara itu, semboyan "Bhinneka Tunggal Ika" memberikan inspirasi dan semangat untuk merayakan keberagaman, sekaligus menegaskan bahwa kita semua adalah satu bangsa, satu tanah air, satu Indonesia.

Tantangan dan Harapan