Find Us On Social Media :

Mengapa Sejarah Memiliki Hubungan yang Erat dengan Kehidupan Manusia

By Afif Khoirul M, Selasa, 3 September 2024 | 11:25 WIB

Ilustrasi - Sejarah memiliki hubungan dengan manusia.

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---

Intisari-online.com - Di bawah naungan langit malam yang bertabur bintang, manusia selalu merenung, mencari makna di antara kerlip cahaya yang tak terhingga. Seperti bintang-bintang yang menjadi saksi bisu perjalanan alam semesta, sejarah adalah rekaman abadi perjalanan manusia melintasi ruang dan waktu.

Ia adalah sebuah permadani rumit yang dijalin dari benang-benang masa lalu, masa kini, dan masa depan, yang tak pernah lekang oleh gerusan zaman.

Sejarah, lebih dari sekadar kumpulan fakta dan tanggal, adalah cerminan jiwa manusia. Ia adalah narasi yang mengisahkan perjuangan, kejayaan, kegagalan, dan harapan yang telah membentuk peradaban kita.

Sejarah adalah nyanyian tanpa akhir yang menggema di setiap sudut bumi, mengingatkan kita akan asal-usul, identitas, dan tujuan hidup kita.

Manusia, Sang Pencipta Sejarah

Manusia, sebagai makhluk yang diberkahi akal dan nurani, adalah aktor utama dalam panggung sejarah. Setiap langkah, setiap keputusan, setiap tindakan, sekecil apapun, meninggalkan jejak di atas kanvas waktu.

Seperti seniman yang melukis dengan penuh semangat, manusia menciptakan sejarah melalui interaksi mereka dengan dunia di sekitar mereka.

Peradaban-peradaban besar telah lahir dan runtuh, meninggalkan warisan yang tak ternilai bagi generasi mendatang. Dari piramida-piramida megah di Mesir hingga Tembok Besar China yang membentang ribuan kilometer, manusia telah membuktikan kemampuan mereka untuk mengubah lanskap dunia dan meninggalkan jejak yang abadi.

Namun, sejarah bukan hanya tentang kejayaan dan pencapaian gemilang. Ia juga menyimpan kisah-kisah kelam tentang konflik, penderitaan, dan ketidakadilan. Perang, penjajahan, dan diskriminasi telah meninggalkan luka mendalam di hati manusia, mengingatkan kita akan kerapuhan dan ketidaksempurnaan kita.

Belajar dari Masa Lalu, Membangun Masa Depan