Find Us On Social Media :

Tan Malaka Spesialis Bawah Tanah Tewas di Ujung Bedil Bangsa Sendiri

By Moh. Habib Asyhad, Minggu, 1 September 2024 | 12:33 WIB

Tan Malaka aktivis kemerdekaan sejati. Jadi inspirasi Semaoen hingga Soekarno. Naas, tewas di tangan negaranya sendiri.

[ARSIP]

Sosok Tan Malaka terasa remang-remang, dari awal hingga akhir. Demi Indonesia merdeka, ia rela keluar-masuk berbagai negara agar tak ditangkap polisi rahasia Belanda. la punya banyak nama alias, agar bisa berekspresi tanpa dicurigai.

Penulis: Purnawan Basundoro, untuk Majalah Intisari edisi Mei 2009

---

Intisari hadir di WhatsApp Channe, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---

Intisari-Online.com - Pintu sejarah terbuka lebar bagi Tan Malaka pada Oktober 1913 ketika salah seorang gurunya, G.H. Horensma, di Kweekschool (Sekolah Guru) Fort de Kock (Bukittinggi) membawanya ke Belanda ketika sang guru mengambil cuti.

Di negeri yang sedang menjajah bangsanya itu, sang guru mencarikan dana untuk Tan Malaka. Tan Malaka pun memperoleh izin masuk sekolah guru lanjutan di Rijks Kweekschool Haarlem.

Awalnya Tan Malaka disalurkan untuk bisa mendapatkan dukungan dana dari lembaga-lembaga dana yang ada. Lembaga-lembaga ini bukan pemberi beasiswa, melainkan hanya membantu memperolehnya dan mengaturnya. lembaga dana juga mengusahakan agar mahasiswa ditempatkan di tengah-tengah keluarga yang terpilih untuk memudahkan pengawasan.

Mahasiswa penerima beasiswa diawasi secara amat ketat dengan disiplin militer. Salah seorang pengawasnya, Fabius, adalah mantan jenderal sehingga gaya pengawasannya sangat militeristik.

Tan Malaka sering kali bentrok dengan Fabius, terutama jika pembicaraan menyinggung masalah politik. Bentrokan terulang beberapa kali sampai akhirnya bantuan beasiswa dihentikan. Sebagai akibat, dia harus menanggung kondisi keuangan yang amat memprihatinkan yang membuat dia sakit-sakitan, selain menanggung banyak utang.

Setelah dua kali gagal, baru upaya ketiga ia berhasil meraih hoofdakte (ijazah untuk menjadi kepala sekolah), karena sempat sakit dan motivasi menurun.