Find Us On Social Media :

Peristiwa Sejarah yang Terjadi di Eropa dan Menandai Terbukanya Hubungan Dagang antara Eropa dengan Indonesia

By Afif Khoirul M, Sabtu, 31 Agustus 2024 | 13:45 WIB

Ilustrasi - Peristiwa yang menandai awal mula hubungan dagang Eropa ke Indonesia.

Para seniman, ilmuwan, dan filsuf Renaisans menggali kembali warisan klasik Yunani dan Romawi, menantang dogma-dogma lama, dan merayakan potensi manusia.

Semangat Renaisans ini juga memicu semangat penjelajahan dan penemuan. Para penguasa Eropa, terdorong oleh ambisi untuk memperluas kekuasaan dan kekayaan mereka, mulai mendanai ekspedisi-ekspedisi laut untuk mencari rute baru ke Timur.

Para pelaut pemberani, terinspirasi oleh kisah-kisah Marco Polo dan legenda-legenda tentang negeri-negeri eksotis di seberang lautan, siap menghadapi bahaya dan tantangan untuk mencapai tujuan mereka.

Penemuan Tanjung Harapan: Jalan Baru Menuju Timur

Pada tahun 1488, seorang pelaut Portugis bernama Bartolomeu Dias mencapai sebuah tonggak sejarah dalam sejarah penjelajahan. Dias, yang memimpin ekspedisi untuk mencari rute laut ke India, berhasil mengitari ujung selatan Afrika, yang kemudian dikenal sebagai Tanjung Harapan.

Penemuan ini membuka jalan bagi pelayaran langsung dari Eropa ke Samudra Hindia, melewati dominasi Ottoman di Mediterania timur.

Penemuan Tanjung Harapan disambut dengan antusiasme di Eropa. Para penguasa dan pedagang melihat peluang besar untuk mengakses kekayaan Timur tanpa harus bergantung pada jalur perdagangan yang dikuasai oleh Ottoman.

Portugal, yang memimpin dalam eksplorasi maritim, segera memanfaatkan keuntungan ini dengan mendirikan pos-pos perdagangan di sepanjang pantai Afrika dan India.

Kedatangan Portugis di Malaka: Pintu Gerbang ke Nusantara

Pada tahun 1511, armada Portugis yang dipimpin oleh Afonso de Albuquerque menaklukkan Malaka, sebuah kota pelabuhan strategis di Semenanjung Malaya. Malaka, yang terletak di jalur perdagangan penting antara India dan Cina, menjadi pusat perdagangan rempah-rempah yang ramai.

Dengan menguasai Malaka, Portugis memperoleh akses langsung ke sumber rempah-rempah yang sangat dihargai di Eropa, seperti cengkeh, pala, dan lada.

Namun, ambisi Portugis tidak berhenti di Malaka. Mereka juga tertarik untuk menjelajahi wilayah yang lebih jauh ke timur, termasuk kepulauan rempah-rempah yang dikenal sebagai Nusantara, atau Indonesia modern.