Find Us On Social Media :

Betapa Dahsyatnya Kekuatan Buku Harian: Dari Curhat hingga Catatan Sejarah

By Moh. Habib Asyhad, Sabtu, 31 Agustus 2024 | 12:41 WIB

Buku harian sedianya adalah tempat curhat dan mencatat kejadian sehari-hari. Tapi rupanya juga bisa digunakan mengungkapkan sebuah peristiwa bersejarah. Buku harian Anne Frank contohnya.

Catatan harian Rudy Ramli pernah menjadi buah bibir karena memicu tersingkapnya skandal Bank Bali, yang pada gilirannya sampai menyetop kucuran dana IMF bagi negara kita. Bukan kali itu saja sebuah catatan harian, yang notabene hanyalah kegiatan rutin seseorang, berbicara di forum publik.

Penulis: Nanny Selamihardja/Shinta Teviningrum

---

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---

Intisari-Online.com - Masih ingat buku harian Anne Frank, seorang gadis Yahudi yang menjadi tawanan Nazi Jerman?

Buku harian yang berisi pengalaman Anne bersembunyi bersama keluarganya untuk menghindari kezaliman Nazi selama Perang Dunia II itu mulai dia tulis Juli 1942 dan berakhir saat masuk kamp konsentrasi Agustus 1944. Setelah perang usai buku itu ditemukan kawan Anne, lalu dibukukan, bahkan diterjemahkan dalam beberapa bahasa.

Maka tulisan selama dua tahun itu pun jadi catatan bersejarah yang mengundang decak kagum jutaan pembacanya.

Buku harian biasanya berupa tulisan autobiografi yang ditulis secara teratur tentang kegiatan dan suasana hati. Manfaatnya lebih terasa bagi si penulis. Karena tak dimaksudkan untuk konsumsi khalayak, di dalamnya ada kejujuran dan keterusterangan yang jarang muncul muncul dalam buku yang diterbitkan untuk umum.

Penulisan catatan harian semacam ini mulai berkembang pada akhir masa Renaissance (1350-1650) saat banyak hal pribadi mulai dianggap penting. Selain berisi catatan pribadi penulis, tak jarang ia juga memuat sebagian sejarah sosial dan politik di lingkungannya.

Ini yang membuat buku harian tertentu jadi mempunyai nilai tambah. Misalnya yang dilakukan oleh Samuel Pepys (1633-1703). Mulai 1 Januari 1660 - 31 Mei 1669 dia memberikan gambaran yang gamblang tentang berbagai kekurangan masyarakat Inggris dan gambaran menarik kehidupan di London pada masanya. Ada pengadilan, dunia teater, keluarganya, serta kantornya di Angkatan Laut.

Meniru ibu