Find Us On Social Media :

Mengapa Manusia Menjadi Dimensi Penting dalam Sejarah

By Afif Khoirul M, Jumat, 16 Agustus 2024 | 11:55 WIB

Ilustrasi - Manusia layaknya pemeran utama dalam sejarah.

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---

Intisari-online.com - Di panggung megah bernama sejarah, manusia bukanlah sekadar pemain figuran yang melintas tanpa makna. Kita adalah sutradara, penulis naskah, sekaligus aktor utama dalam drama kehidupan yang terus bergulir.

Jejak langkah kita, baik yang agung maupun yang sederhana, terukir abadi pada kanvas waktu, membentuk pola rumit yang kita sebut peradaban.

Manusia adalah pembentuk sejarah. Dari revolusi industri yang mengubah wajah dunia hingga penemuan penisilin yang menyelamatkan jutaan nyawa, setiap inovasi, setiap terobosan, lahir dari tangan dan pikiran manusia.

Kita adalah penjelajah yang tak kenal lelah, terus mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan besar tentang alam semesta dan diri kita sendiri. Rasa ingin tahu yang tak terpadamkan inilah yang mendorong kita untuk mendaki gunung tertinggi, menyelami lautan terdalam, bahkan menjelajah angkasa luas.

Namun, manusia juga pelaku sejarah yang penuh paradoks. Kita mampu menciptakan karya seni yang menggetarkan jiwa, namun juga mampu memicu peperangan yang menghancurkan. Kita bisa membangun kota-kota megah yang menjulang ke langit, namun juga bisa merusaknya dengan keserakahan dan ketidakpedulian.

Sejarah adalah saksi bisu atas segala keagungan dan kebobrokan manusia, sebuah pengingat bahwa kita memiliki potensi untuk menjadi malaikat maupun iblis.

Sejarah adalah guru yang bijaksana, mengajarkan kita tentang kesalahan masa lalu agar kita tidak mengulanginya di masa depan. Dari runtuhnya kerajaan-kerajaan besar hingga tragedi kemanusiaan yang memilukan, setiap peristiwa sejarah menyimpan pelajaran berharga tentang pentingnya keadilan, toleransi, dan perdamaian.

Kita belajar bahwa kebencian dan prasangka hanya akan membawa kehancuran, sementara cinta dan pengertian adalah kunci untuk membangun dunia yang lebih baik.

Manusia adalah penjaga sejarah, pewaris warisan leluhur yang tak ternilai harganya. Candi-candi megah, manuskrip kuno, dan artefak bersejarah lainnya adalah jendela yang memungkinkan kita mengintip ke masa lalu, memahami bagaimana nenek moyang kita hidup, berpikir, dan berjuang.

Melestarikan warisan budaya ini adalah tanggung jawab kita, agar generasi mendatang dapat terus belajar dari masa lalu dan menghargai kekayaan peradaban manusia.