Find Us On Social Media :

Kuda Lumping Kuda Bambu Yang Gemar Makan Beling Laiknya Kerupuk

By Moh. Habib Asyhad, Rabu, 7 Agustus 2024 | 16:17 WIB

Kuda lumping, kuda bambu yang doyan makan beling. Tak afdal bila tak ada pawang.

[ARSIP]

Yang gemar beling itu sebetulnya bukan kudanya, tetapi penunggangnya. Anda jangan berharap bisa menonton kuda lumping pada pasaran Wage. Kuda lumping memang masih merupakan pertunjukan misterius

Penulis: SU Azul untuk Majalah Intisari edisi Juli 1989

---

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---

Intisari-Online.com - Dari pagi peralatan telah digelar di tikar tua: gendang, gong, suling, kecrek, bonang dan cente. Tenda pun ditegakkan. Satu spanduk putih yang cukup dekil dijadikan pembatas antara pemain dengan penonton. Lapangan kecil tanpa rumput disiram, agar debu tebal di atasnya berkurang. Kuda-kuda bambu dikeluarkan dari kotak penyimpanannya dan dibersih kan dari debu yang menempel.

Kuda lumping Krida Sari, yang mangkal di daerah Cempaka Sari, Jakarta Pusat, sebentar lagi akan mentas di hadapan masyarakat sekitar.

Ada pantangannya

Salah satu bentuk kesenian rakyat yang saat ini semakin terdesak, mencoba berdiri di tengah hingar-bingarnya hiburan di Jakarta. Di daerah bergang sempit inilah mereka melakukan kegiatannya.

"Perkumpulan mi didirikan dua tahun lalu," kata Efendi, salah seorang yang bisa dikatakan sebagai sesepuh perkumpulan itu. "Mulanya kami agak sulit untuk mengumpulkan pemain, yang rumahnya bukan cuma berada di daerah Cempaka Sari saja. Kadang para pemain pun disibukkan dengan pekerjaan mereka sehari-hari.

Tapi lama-kelamaan organisasi ini mulai dikenal orang, "Sampai kami pernah manggung di Taman Mini Indonesia Indah dan diundang oleh Ganesha Society," lanjutnya lagi (Ganesha Society adalah kelompok pencinta budaya Indonesia yang anggotanya sebagian besar orang asing).