Find Us On Social Media :

Via Laman Bersajak, Duta Bahasa Jawa Tengah Ajak Anak-anak Tunanetra Mencintai Sastra Dan Lingkungan

By Moh. Habib Asyhad, Senin, 5 Agustus 2024 | 15:19 WIB

Duta Bahasa Jawa Tengah ajak anak-anak tunanetra mencintai sastra dan lingkungan lewat laman Bersajak (Belajar Sastra Hijau Anak)

Duta Bahasa Jawa Tengah ajak anak-anak tunanetra mencintai sastra dan lingkungan lewat laman Bersajak (Belajar Sastra Hijau Anak)

---

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---

Intisari-Online.com - Gemilang Dani Saputra dan Olivia Firdaus sebagai Juara 1 Duta Bahasa Provinsi Jawa Tengah melaksanakan implementasi krida “Bersajak” untuk pertama kalinya. Implementasi tersebut dilaksanakan pada 24 Juli 2024 di Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Surakarta.

Selain Dani dan Oliv, sapaan keduanya, acara tersebut juga dihadiri oleh Rizki, Sherly, Tsania dan Angela sebagai perwakilan Duta Bahasa Provinsi Jawa Tengah 2024, juga Pradana Ricardo selaku Wakil Ketua 1 Ikatan Duta Bahasa Jawa Tengah.

Implementasi tersebut menghadirkan 5 siswa SLBN Surakarta yang memiliki keterbatasan penglihatan (tunanetra).

Tahun ini Duta Bahasa Provinsi Jawa Tengah membawa krida kebahasaan yang bertajuk “Belajar Sastra Hijau Anak (Bersajak).” Krida tersebut merupakan laman ramah tunanetra yang dapat digerakan atau dioperasikan menggunakan suara.

“Laman ini kami buat dengan memperhatikan kebutuhan teman-teman tunanetra. Bersajak, kami buat sebagai media pembelajaran yang bersifat inklusif untuk meningkatkan literasi teman-teman tunanetra,” ujar Dani.

Selain untuk meningkatkan literasi, Bersajak juga dapat menjadi salah satu solusi jangka panjang dalam pencegahan kerusakan lingkungan. “Tema dalam buku bacaan yang kami muat di laman ini adalah tentang karakter cinta lingkungan. Laman ini dapat memberikan pemahaman mengenai pentingnya menjaga lingkungan bagi anak-anak,” kata Oliv.

Pihak SLBN Surakarta sangat antusias dalam menyambut pelaksanaan implementasi ini. Mereka mengaku bahwa Bersajak dapat menjadi terobosan baru sebagai media pembelajaran. “Ini memberikan pandangan baru bagi kami. Laman yang dapat digerakan dengan suara ini dapat memudahkan teman-teman tunanetra dalam kegiatan membaca,” ucap Muswanto, Humas SLBN Surakarta.

Dia menambahkan, pihak SLBN Surakarta siap untuk menggunakan laman Bersajak dalam pembelajaran sehari-hari. “Laman ini akan kami gunakan sebagai media peningkatan literasi bagi anak-anak tunanetra. Bahkan ke depannya Bersajak juga dapat digunakan oleh penyandang disabilitas lainnya. Karena pada dasarnya laman ini memiliki kebermanfaatan yang besar” ujar Humas SLBN Surakarta itu.