Find Us On Social Media :

Susi Susanti, Didiskriminasi Meski Sudah Harumkan Negara Di Olimpiade

By Moh. Habib Asyhad, Kamis, 1 Agustus 2024 | 12:32 WIB

Susi Susanti menjadi pebulutangkis wanita pertama Indonesia yang menjadi juara di Olimpiade. Meski begitu, dia tetap didiskriminasi oleh negaranya.

Dia adalah atlet pertama yang mempersembahkan emas Olimpiade bagi bangsa ini. Dia contoh nyata bagi semangat, kerja keras, dan kesungguhan, tapi sekaligus pengorbanan. Itu juga dilakukannya dalam banyak hal, sampai sekarang.

---

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---

Intisari-Online.com - Momen itu sungguh menyentuh perasaan. Bukan hanya untuk kepuasan pribadi maupun keluarga. Apa yang terjadi pada tanggal 4 Agustus 1992 di Pavello de la Mar Bella di Kota Barcelona, Spanyol, sudah menjadi catatan puncak sejarah olahraga bagi bangsa Indonesia.

Hari itu Lucia Francisca Susi Susanti mendapat kalungan medali emas Olimpiade. Dia berhasil menjuarai nomor tunggal putri setelah menyingkirkan jagoan Korea Selatan, Bang Soo Hyun, lewat pertarungan rubber-set yang sangat menegangkan.

Sang Merah Putih dikibarkan diiringi lagu Indonesia Raya. Selama upacara penghormatan kepada Sang Juara, air mata Susi menetes penuh rasa bahagia. Pada saat yang sama ternyata jutaan rakyat Indonesia yang menyaksikan lewat siaran langsung televisi, mengalami hal serupa.

Ada empati, ada keharuan yang sangat mendalam. Hari itu, Susi, gadis kelahiran Tasikmalaya, 11 Februari 1971, bukan lagi milik keluarga Risad Haditono dan Purwo Banowati, tapi milik seluruh negeri ini. Prestasi dan reputasinya membuat nama Indonesia wangi di mata dunia. Bayangkan, inilah medali emas pertama Indonesia di kontes Olimpiade yang diikuti sejak Olimpiade Helsinki 1952.

Tidak lama kemudian, kejayaan Indonesia dilengkapi dengan medali emas kedua lewat gelar juara tunggal putra Alan Budikusuma. Pertandingan di nomor tunggal putra ini memang tidak setegang di tunggal putri karena terjadi all Indonesian final antara Alan dengan Ardy Wiranata.

Hari itu Indonesia merebut dua medali emas dari cabang bulutangkis. Empat tahun berselang di Olimpiade Seoul, Korea Selatan, Indonesia baru mampu merebut perak dari cabang panahan. Kebahagiaan yang sangat lengkap.

Dua anak manusia yang sedang berkasih-kasihan, Susi dan Alan, sama-sama berjaya. Sepasang emas dari sepasang cinta, yang sebagaimana kita ketahui, pasangan ini kemudian membentuk mahligai rumah tangga pada 9 Februari 1997. Keluarga bahagia ini kemudian dikarunia tiga anak: Laurencia Averina, Albertus Edward, dan Sebastianus Frederick.

Kini golden mix-double ini menempati rumah yang nyaman di Gading Kirana Timur, Jakarta Utara.