Find Us On Social Media :

Apakah Hubungan Antara Menciptakan Suasana Positif dengan Proses Pembelajaran yang Berpihak pada Murid?

By Afif Khoirul M, Rabu, 31 Juli 2024 | 17:15 WIB

Termasuk di dalamnya tentang bagaimana kesadaran guru ketika berefleksi terkait dinamika yang terjadi dalam ruang kelas tempat dia mengajar.

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---

Intisari-online.com - Sebuah Kilas Balik dari Ruang Kelas 9B

Pagi itu, sinar matahari menembus jendela ruang kelas 9B, menerangi wajah-wajah penuh semangat para siswa. Bu Dian, wali kelas mereka, memasuki ruangan dengan senyum hangat yang selalu menjadi ciri khasnya. Tak seperti biasanya, beliau tidak langsung memulai pelajaran, melainkan mengajak seluruh siswa untuk membentuk lingkaran besar di tengah ruangan.

"Anak-anak, sebelum kita memulai pelajaran hari ini, Ibu ingin kita melakukan sesuatu yang berbeda," ujar Bu Dian dengan suara lembut. "Mari kita luangkan waktu sejenak untuk saling berbagi cerita tentang apa yang membuat kita bahagia akhir-akhir ini."

Suasana kelas yang semula riuh mendadak hening. Beberapa siswa terlihat ragu, namun Bu Dian dengan sabar memberikan dorongan dan semangat. Satu per satu, para siswa mulai berbagi cerita tentang hal-hal kecil yang membuat mereka merasa bahagia, mulai dari mendapatkan nilai bagus, menghabiskan waktu bersama keluarga, hingga sekadar menikmati secangkir teh hangat di pagi hari.

Setelah semua siswa mendapat giliran, Bu Dian tersenyum dan berkata, "Lihatlah, anak-anak. Begitu banyak hal sederhana yang bisa membuat kita bahagia. Dan kebahagiaan itu bisa kita bagi dengan orang lain. Ibu percaya, ketika kita merasa bahagia dan nyaman, kita akan lebih mudah belajar dan berkembang."

Kilas balik dari ruang kelas 9B ini menggambarkan sebuah pendekatan pembelajaran yang mungkin terasa asing bagi sebagian orang. Namun, pendekatan ini memiliki akar yang kuat dalam penelitian dan praktik pendidikan. Pendekatan ini menekankan pentingnya menciptakan suasana positif di dalam kelas sebagai landasan bagi proses pembelajaran yang berpihak pada murid.

Suasana Positif: Lebih dari Sekadar Senyum dan Tawa

  1. Suasana positif dalam konteks pembelajaran tidak hanya berarti senyum, tawa, atau suasana riang gembira. Suasana positif mencakup aspek yang lebih luas, seperti:
  2. Rasa Aman dan Nyaman: Siswa merasa aman secara fisik dan emosional, bebas dari ancaman, intimidasi, atau perlakuan diskriminatif. Mereka merasa nyaman untuk menjadi diri sendiri, mengekspresikan pendapat, dan bertanya tanpa takut dihakimi.
  3. Hubungan yang Positif: Terjalin hubungan yang positif antara guru dan siswa, serta antar siswa. Guru menunjukkan perhatian, empati, dan penghargaan terhadap setiap individu. Siswa merasa didengarkan, dihargai, dan didukung dalam proses belajar mereka.
  4. Lingkungan yang Mendukung: Lingkungan kelas dirancang untuk mendukung pembelajaran yang aktif dan menyenangkan. Tersedia sumber belajar yang memadai, tata ruang yang nyaman, dan suasana yang kondusif untuk kolaborasi dan kreativitas.
  5. Pembelajaran yang Bermakna: Pembelajaran dirancang untuk memenuhi kebutuhan dan minat siswa, relevan dengan kehidupan mereka, dan memberikan kesempatan untuk mengembangkan potensi diri secara optimal.

Mengapa Suasana Positif Begitu Penting?

Penelitian telah menunjukkan bahwa suasana positif memiliki dampak yang signifikan terhadap proses pembelajaran dan perkembangan siswa. Beberapa manfaat utama dari suasana positif antara lain:

  1. Meningkatkan Motivasi Belajar: Siswa yang merasa bahagia dan nyaman di sekolah cenderung memiliki motivasi belajar yang lebih tinggi. Mereka lebih antusias, aktif, dan terlibat dalam kegiatan pembelajaran.
  2. Meningkatkan Prestasi Belajar: Suasana positif berkontribusi pada peningkatan prestasi belajar siswa. Mereka lebih fokus, konsentrasi, dan mampu menyerap informasi dengan lebih baik.
  3. Mengembangkan Keterampilan Sosial dan Emosional: Suasana positif memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan sosial dan emosional yang penting, seperti komunikasi, kerja sama, empati, dan manajemen emosi.
  4. Meningkatkan Kesejahteraan Psikologis: Siswa yang merasa aman, nyaman, dan dihargai di sekolah cenderung memiliki kesejahteraan psikologis yang lebih baik. Mereka lebih percaya diri, optimis, dan mampu mengatasi tantangan dengan lebih efektif.

Baca Juga: Hal-Hal Unik yang Dimiliki Sekolah Atau yang Disebut Karakteristik Satuan Pendidikan