Find Us On Social Media :

Diaspora Jawa di Suriname, Jejak Budaya di Tanah Karibia

By Afif Khoirul M, Rabu, 24 Juli 2024 | 15:03 WIB

Ilustrasi - Negara Suriname dengan penduduk orang Jawa.

 

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---

Intisari-online.com - Jauh di pesisir utara Amerika Selatan, di negara kecil nan eksotis bernama Suriname, terukir kisah diaspora Jawa yang mengagumkan. Di tengah gemerlap budaya Karibia, komunitas Jawa yang berjumlah lebih dari 70.000 jiwa ini telah melestarikan identitas dan tradisi leluhur mereka selama bergenerasi, menjadikannya diaspora Jawa terbesar di luar Indonesia.Cerita mereka berawal dari masa kolonial Belanda, ketika perkebunan di Suriname membutuhkan tenaga kerja setelah penghapusan perbudakan di tahun 1863. Awalnya, tenaga kerja didatangkan dari India, namun Belanda kemudian melirik Jawa sebagai sumber tenaga kerja alternatif. Antara tahun 1890 dan 1939, sekitar 33.000 orang Jawa diangkut ke Suriname, memulai babak baru dalam perjalanan hidup mereka.Kehidupan di Tanah Baru, Adaptasi dan PerjuanganKehidupan di Suriname tidak mudah bagi para migran Jawa. Jauh dari tanah air, mereka harus beradaptasi dengan iklim, budaya, dan pola hidup yang baru. Bekerja di bawah sistem kontrak yang keras di perkebunan, mereka menghadapi berbagai kesulitan dan keterbatasan. Namun, di tengah rintangan, mereka menunjukkan kegigihan dan keuletan.Meskipun jauh dari tanah Jawa, komunitas Jawa di Suriname berhasil melestarikan banyak tradisi dan budaya leluhur mereka. Bahasa Jawa, meskipun telah mengalami kreolisasi, masih dituturkan oleh banyak orang. Upacara adat, musik dan tarian tradisional, serta kuliner khas Jawa masih menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan mereka.

Bahasa Jawa Suriname, atau Surjavanen, merupakan hasil perpaduan bahasa Jawa dengan bahasa lain seperti Belanda, Sranantongo, dan bahasa-bahasa lokal lainnya. Bahasa ini menjadi ciri khas komunitas Jawa di Suriname dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam percakapan maupun dalam berbagai kegiatan budaya.Kontribusi dan Peran dalam Masyarakat Jawa di SurinameSeiring waktu, komunitas Jawa di Suriname berkembang dan memainkan peran penting dalam masyarakat. Mereka berkontribusi dalam berbagai bidang, seperti politik, ekonomi, pendidikan, dan budaya. Di bidang politik, tokoh-tokoh Jawa seperti Paul Slamet Somohardjo telah mencapai posisi penting. Dalam bidang ekonomi, mereka aktif dalam sektor perdagangan, pertanian, dan industri.Mempelajari diaspora Jawa di Suriname membuka jendela untuk memahami keragaman budaya dan sejarah yang kaya. Keunikan budaya Jawa Suriname, perpaduan antara tradisi Jawa dan pengaruh lokal, menjadikannya bagian menarik dari khazanah budaya dunia.Upacara adat Jawa masih dilestarikan dengan baik oleh komunitas Jawa di Suriname. Upacara seperti Sedekah Bumi, Ruwatan, dan Suran masih dirayakan dengan penuh khidmat. Upacara ini tidak hanya menjadi bentuk penghormatan kepada leluhur, tetapi juga menjadi sarana untuk mempererat tali persaudaraan dan memperkuat identitas budaya Jawa.Musik dan tari Jawa juga menjadi bagian integral dari budaya Jawa Suriname. Gamlan, kendang, dan angklung masih menjadi alat musik yang populer dalam berbagai pertunjukan. Tari-tarian tradisional seperti Jaipongan, Legong, dan Remo juga masih dilestarikan dan ditampilkan dalam berbagai acara budaya.Kuliner Jawa Suriname menawarkan perpaduan rasa yang unik. Hidangan khas Jawa seperti nasi goreng, gado-gado, dan sate masih digemari oleh banyak orang. Namun, pengaruh kuliner lokal juga dapat ditemukan dalam variasi hidangan Jawa Suriname, seperti penggunaan bumbu rempah-rempah yang lebih berani dan penggunaan bahan-bahan lokal seperti singkong dan pisang.

Baca Juga: Mengapa Sila Pertama Pancasila Memegang Posisi KunciPendidikan dan Pelestarian BudayaUpaya untuk melestarikan budaya Jawa di Suriname juga dilakukan melalui pendidikan. Sekolah-sekolah Jawa didirikan untuk mengajarkan bahasa, budaya, dan tradisi Jawa kepada generasi muda. Berbagai organisasi budaya Jawa juga aktif dalam menggelar kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk melestarikan budaya Jawa.

Masa Depan Diaspora Jawa di SurinameDi tengah modernisasi dan globalisasi, komunitas Jawa di Suriname terus menghadapi berbagai tantangan. Namun, mereka menunjukkan tekad kuat untuk mempertahankan identitas dan budaya mereka. Dengan semangat persatuan dan kerja keras, mereka terus berkontribusi dalam membangun Suriname yang lebih maju dan sejahtera.Kisah diaspora Jawa di Suriname adalah kisah tentang ketahanan, adaptasi, dan pelestarian budaya. Di tanah Karibia yang jauh, mereka telah menorehkan jejak sejarah dan memperkaya khazanah budaya dunia. Menjelajahi kisah mereka adalah sebuah petualangan yang membuka mata terhadap keindahan keragaman budaya dan kekuatan manusia dalam menghadapi rintangan.Di Suriname, jauh dari tanah Jawa, diaspora Jawa telah menorehkan jejak sejarah dan budaya yang unik. Kegigihan mereka dalam melestarikan tradisi leluhur di tengah lingkungan yang baru patut menjadi inspirasi bagi kita semua. Kisah mereka adalah pengingat bahwa budaya adalah kekuatan yang dapat menyatukan manusia dan melampaui batas geografis.

 
Tokoh-Tokoh Penting dalam Komunitas Jawa di SurinameKomunitas Jawa di Suriname telah melahirkan banyak tokoh penting yang memberikan kontribusi signifikan dalam berbagai bidang. Berikut adalah beberapa tokoh yang patut dicatat:Politik:Paul Slamet Somohardjo: Politikus veteran dan Ketua Majelis Nasional Suriname pertama dari etnis Jawa. Dia dikenal sebagai pejuang hak-hak minoritas dan pembela budaya Jawa di Suriname.
 
Willy Soemita: Mantan Menteri Sosial dan Perumahan Rakyat Suriname. Dia memainkan peran penting dalam memperjuangkan kesejahteraan komunitas Jawa dan meningkatkan akses mereka terhadap pendidikan dan layanan kesehatan.
 
Iding Soemita: Salah satu pemimpin awal komunitas Jawa di Suriname dan pendiri Partai Persatuan Nasional (PNP). Dia dikenal sebagai aktivis yang gigih dalam memperjuangkan hak-hak pekerja Jawa dan meningkatkan taraf hidup mereka.
 
Salikin Hardjo: Pemimpin komunitas Jawa lainnya dan pendiri Partai Kerjasama Jawa Suriname (PKJS). Dia dikenal sebagai visioner yang memprakarsai program-program pembangunan untuk komunitas Jawa, termasuk proyek pemukiman dan pendidikan.
 
Budaya:Eddy Muringen: Penulis dan seniman terkenal yang karyanya banyak terinspirasi oleh budaya Jawa dan pengalamannya sebagai orang Jawa di Suriname. Dia dikenal sebagai pelestari budaya Jawa dan duta budaya Suriname di kancah internasional.
 
Noeki Tjiptomang: Penyanyi dan penari terkenal yang mempopulerkan musik dan tari Jawa di Suriname. Dia dikenal sebagai ikon budaya Jawa dan inspirator bagi generasi muda dalam komunitas Jawa.
 
Soegiman Kartodikromo: Sejarawan dan budayawan yang mendedikasikan hidupnya untuk mempelajari dan mendokumentasikan sejarah dan budaya Jawa di Suriname. Karyanya memberikan kontribusi penting dalam memahami identitas Jawa Suriname.
 
Ekonomi:Ir. Soejadmi Hardjosoemito: Pengusaha sukses dan pendiri perusahaan konstruksi ternama di Suriname. Dia dikenal sebagai pionir dalam bidang pembangunan dan berkontribusi dalam memajukan ekonomi Suriname.
 
Drs. Ir. Soekarmen Kartosoedirdjo: Ahli geologi dan pengusaha yang mendirikan perusahaan pertambangan emas di Suriname. Dia dikenal sebagai inovator dan filantropis yang berkontribusi dalam pengembangan ekonomi dan sosial Suriname.
 
Drs. Soemarni Soemopawiro: Ekonom dan pengusaha yang mendirikan bank pertama yang dimiliki orang Jawa di Suriname. Dia dikenal sebagai pelopor di bidang keuangan dan berkontribusi dalam meningkatkan akses modal bagi komunitas Jawa.Tokoh-tokoh ini hanyalah beberapa contoh dari banyak orang Jawa Suriname yang telah memberikan kontribusi penting bagi negara mereka. Kegigihan, dedikasi, dan kreativitas mereka telah membantu membentuk Suriname menjadi negara yang multikultural dan kaya akan budaya.Penting untuk dicatat bahwa masih banyak tokoh-tokoh lain yang juga patut dihargai atas kontribusinya dalam komunitas Jawa di Suriname.
 
*
 

---