Find Us On Social Media :

Sejarah Selat Muria Nadi Kehidupan di Kerajaan Demak

By Afif Khoirul M, Minggu, 14 Juli 2024 | 10:15 WIB

Ilustrasi - Bagaimana kondisi ekonomi Kerajaan Demak dalam membangun kekuatan ekonominya.

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---

Intisari-online.com - Terbentang di antara Jawa Tengah dan Gunung Muria, Selat Muria menyimpan kisah kejayaan dan pergeseran sejarah yang memukau.

Dahulu, selat ini menjadi nadi kehidupan bagi Kesultanan Demak, mengantarkan kerajaan menuju puncak kejayaannya sebagai pusat perdagangan dan maritim yang disegani.

Keberadaan Selat Muria tak lekang dari legenda Ki Ageng Selo, leluhur Demak. Konon, beliau membuka selat ini dengan tongkatnya, menciptakan jalur pelayaran strategis yang menghubungkan Semarang dan Rembang.

Sejak saat itu, Demak menjelma menjadi pelabuhan penting, disinggahi kapal-kapal dagang dari berbagai penjuru nusantara dan mancanegara. Kejayaan Demak tak lepas dari peran strategis Selat Muria. Selat ini menjadi gerbang utama menuju pelabuhan Demak, mengantarkan rempah-rempah, kain sutra, dan hasil bumi lainnya ke penjuru dunia.

Kapal-kapal dari Maluku, Sulawesi, dan Kalimantan hilir mudik, mengantarkan muatan mereka untuk diperdagangkan di Demak. Kemeriahan pasar Demak tak tertandingi. Pedagang dari berbagai etnis berbaur, menawarkan aneka ragam produk. Suara tawar menawar dan derap kaki para pembeli mewarnai atmosfer pelabuhan.

Demak menjelma menjadi pusat ekonomi yang dinamis, mengantarkan kerajaan menuju kemakmuran dan kejayaan. Namun, di balik kejayaannya, Selat Muria menyimpan bahaya tersembunyi. Sedimentasi dari Sungai Mudal dan Serayu secara perlahan menggerus kedalaman selat.

Kapal-kapal besar mulai kesulitan melintas, terhambat oleh endapan lumpur dan pasir yang semakin tebal. Perlahan namun pasti, Selat Muria mulai kehilangan fungsinya. Jalur perdagangan maritim beralih ke pelabuhan lain, seperti Jepara dan Tuban, yang memiliki akses laut yang lebih mudah.

Demak pun mulai kehilangan pamornya, tak lagi menjadi pusat perdagangan dan maritim yang disegani.

Pada abad ke-17, Selat Muria telah menjelma menjadi daratan. Bekas-bekas pelabuhan Demak pun terkubur di bawah sedimentasi, menjadi saksi bisu kejayaan kerajaan maritim yang pernah berjaya. Meskipun kini telah menjadi daratan, sejarah Selat Muria tak lekang oleh waktu.

Kisah kejayaannya dan perannya dalam mengantarkan Demak menuju puncak kejayaannya menjadi pengingat akan kekuatan maritim dan perdagangan yang pernah menjadi ruh kerajaan tersebut.

Hilangnya Selat Muria menjadi pelajaran berharga tentang dinamika alam dan pengaruhnya terhadap peradaban manusia. Sedimentasi, yang dulunya menjadi sumber kemakmuran, pada akhirnya menjadi penyebab kemunduran.

Kisah Selat Muria menjadi pengingat bagi kita untuk selalu menjaga kelestarian alam dan memanfaatkan sumber dayanya secara bijak. Kita harus belajar dari masa lalu agar sejarah tak terulang kembali, dan warisan budaya maritim Demak dapat dilestarikan untuk generasi mendatang.

Baca Juga: Ini Penjelasan Hubungan Antara Kesultanan Demak dan Majapahit

Warisan Budaya Maritim Demak: Melestarikan Jejak Kejayaan Masa Lalu

Meskipun Selat Muria telah tiada, jejak kejayaan maritim Demak masih dapat kita temukan di berbagai situs sejarah dan budaya.

Situs-situs ini menjadi bukti nyata tentang kekuatan maritim dan perdagangan yang pernah menjadi ruh kerajaan tersebut, dan menjadi pengingat tentang pentingnya menjaga kelestarian budaya maritim bangsa.

Situs Arkeologi dan Keraton Demak

Situs Keraton Demak, yang terletak di Desa Kadilang, Demak, menyimpan sisa-sisa kejayaan kerajaan. Di situs ini, kita dapat menemukan peninggalan-peninggalan sejarah seperti masjid, makam raja-raja Demak, dan bekas-bekas pelabuhan.

Penggalian arkeologi di situs ini telah menemukan berbagai artefak, seperti keramik, koin, dan peralatan maritim, yang memberikan gambaran tentang kehidupan masyarakat Demak di masa lampau.

Museum Demak

Museum Demak menyimpan koleksi benda-benda bersejarah yang berkaitan dengan Kesultanan Demak, termasuk peninggalan maritim seperti miniatur kapal, peralatan navigasi, dan peta laut. Museum ini menjadi tempat yang tepat untuk mempelajari sejarah maritim Demak dan memahami peran pentingnya dalam kejayaan kerajaan.

Festival dan Tradisi Maritim

Masyarakat Demak masih melestarikan berbagai tradisi maritim yang diwariskan dari leluhur mereka. Tradisi-tradisi ini, seperti Larung Sesaji dan Sedekah Laut, menjadi bukti keterikatan masyarakat Demak dengan laut dan rasa syukur mereka atas limpahan rezeki dari laut.

Upaya Pelestarian Budaya Maritim Demak

Pemerintah dan masyarakat Demak terus berupaya untuk melestarikan budaya maritim mereka. Upaya-upaya ini antara lain pemugaran situs-situs sejarah, penyelenggaraan festival dan tradisi maritim, serta edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian budaya maritim.

Pentingnya Melestarikan Budaya Maritim Demak

Melestarikan budaya maritim Demak bukan hanya tentang menjaga warisan sejarah, tetapi juga tentang menjaga identitas dan jati diri bangsa. Budaya maritim merupakan bagian penting dari budaya Indonesia, dan Demak memiliki peran penting dalam sejarah maritim bangsa.

Dengan melestarikan budaya maritim Demak, kita berarti menjaga warisan budaya bangsa dan memperkaya khazanah budaya Indonesia.

Selat Muria telah tiada, namun jejak kejayaan maritim Demak masih dapat kita temukan di berbagai situs sejarah dan budaya.

Melestarikan budaya maritim Demak bukan hanya tentang menjaga warisan sejarah, tetapi juga tentang menjaga identitas dan jati diri bangsa. Mari kita bersama-sama menjaga kelestarian budaya maritim Demak, agar warisan budaya ini dapat terus dilestarikan dan diwariskan kepada generasi penerus.

Sejarah Selat Muria dan warisan budaya maritim Demak adalah kisah yang inspiratif dan penuh makna. Kisah ini mengingatkan kita tentang pentingnya maritim bagi bangsa Indonesia, dan mendorong kita untuk terus menjaga dan melestarikan budaya maritim sebagai bagian dari identitas dan jati diri bangsa.

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini