Find Us On Social Media :

Ledakan Gunung Berapi Indonesia yang Menyebabkan Dunia Bak Alami Kiamat

By Afif Khoirul M, Sabtu, 29 Juni 2024 | 10:47 WIB

Ilustrasi - Kapan letusan gunung krakatau terjadi.

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---

Intisari-online.com - Di balik keindahan gugusan pulau di Selat Sunda, tersimpan kisah dahsyat letusan Gunung Krakatau yang mengguncang dunia pada tahun 1883.

Letusan ini tak hanya meninggalkan luka mendalam, tetapi juga membuka lembaran baru dalam sejarah vulkanologi dan mewariskan pelajaran berharga bagi umat manusia.

Gejolak Gunung Krakatau dimulai pada 20 Mei 1883, ditandai dengan asap dan letusan kecil. Aktivitas ini semakin menguat di bulan Agustus, memicu kekhawatiran penduduk sekitar.

Pada tanggal 26 Agustus, letusan dahsyat menggelegar, melontarkan batu dan abu vulkanik setinggi 20 kilometer ke langit.

Pada tanggal 27 Agustus, dunia dikejutkan oleh letusan dahsyat yang tak terbayangkan.

Empat ledakan besar berturut-turut mengguncang bumi, menghasilkan suara menggelegar yang terdengar hingga ke Australia dan Mauritius, ribuan kilometer jauhnya.

Kekuatan ledakan ini diperkirakan 200 juta kali lebih kuat dari bom atom Hiroshima.

Kaldera Krakatau runtuh dalam sekejap, memicu tsunami monster setinggi 40 meter yang menerjang pesisir Jawa dan Sumatera. Gelombang raksasa ini menghancurkan desa-desa dan merenggut nyawa lebih dari 36.000 orang.

Abu vulkanik tebal menyelimuti langit, menutupi sinar matahari dan mendinginkan bumi selama berbulan-bulan.

Baca Juga: Presiden Soekarno Nyaris Dibunuh di Cikini

Dampak Bencana

Letusan Krakatau tak hanya membawa kehancuran, tetapi juga dampak jangka panjang. Abu vulkanik yang tersebar di seluruh dunia mempengaruhi iklim global, menyebabkan pendinginan selama beberapa tahun.

Bencana ini juga memicu penelitian vulkanologi yang lebih intensif, mendorong pengembangan sistem peringatan dini tsunami dan pemahaman yang lebih baik tentang kekuatan alam yang dahsyat.

Di tengah tragedi, muncul secercah harapan. Beberapa dekade setelah letusan, kehidupan mulai kembali ke pulau-pulau di sekitar Krakatau.

Vegetasi tumbuh subur di tanah vulkanik yang kaya, dan spesies baru flora dan fauna bermunculan. Pada tahun 1930, sebuah gunung berapi baru, Anak Krakatau, lahir dari kaldera yang runtuh, menjadi simbol kebangkitan dan ketahanan alam.

Letusan Krakatau meninggalkan luka mendalam, namun juga menjadi guru yang berharga. Bencana ini mengingatkan kita akan kekuatan alam yang tak terduga dan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana.

Kisah Krakatau juga menjadi bukti kegigihan alam untuk kembali pulih dan beradaptasi, bahkan setelah peristiwa yang paling dahsyat sekalipun.

Warisan Krakatau

Hingga saat ini, Gunung Krakatau dan Anak Krakatau menjadi objek wisata populer dan lokasi penelitian ilmiah. Pengunjung dapat merasakan kekuatan alam yang luar biasa dan belajar tentang sejarah letusan dahsyat yang mengubah dunia.

Kisah Krakatau terus diceritakan, menjadi pengingat akan kekuatan alam, pentingnya kewaspadaan, dan semangat pantang menyerah dalam menghadapi rintangan.

Letusan Gunung Krakatau bukan hanya tragedi, tetapi juga kisah tentang kekuatan alam, kebangkitan, dan pelajaran berharga bagi umat manusia.

Dengan mempelajari kisah ini, kita dapat lebih memahami potensi bahaya gunung berapi, meningkatkan kesiapsiagaan terhadap bencana, dan menghargai kekuatan alam yang luar biasa.

*

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---