Find Us On Social Media :

Kisah Teruo Nakamura 'The Last Samurai' yang Bersembunyi di Indonesia

By Afif Khoirul M, Selasa, 11 Juni 2024 | 14:15 WIB

Sosok Teruo Nakamura, tentara Jepang yang terus bersembunyi di Indonesia tanpa mengetahui Perang Dunia II telah berakhir.

Intisari kini telah hadir di WhatsApp Channel, dapatkan artikel terupdate di sini

Intisari-online.com - Ketika Hiroo Onoda menyerah pada tahun 1974, banyak yang mengira dia adalah prajurit terakhir yang bertahan dari Perang Dunia II.

Namun, ada satu nama yang kurang terkenal dan sering terlewatkan dalam catatan sejarah: Teruo Nakamura.

Prajurit ini baru ditemukan sepuluh bulan setelah Onoda, tersembunyi di kedalaman hutan Pulau Morotai, Indonesia.

Pada dekade 70-an, ketika dunia telah lama berdamai pasca-Perang Dunia II, Teruo Nakamura masih berjuang dalam kesendirian, tak menyadari bahwa perang telah usai.

Kisahnya dimulai pada tahun 1944, ketika ia dan beberapa rekan tentaranya diperintahkan untuk melakukan perang gerilya. Mereka bertahan hidup di hutan, terputus dari dunia luar, dan terus mengikuti perintah terakhir yang mereka terima.

Teruo Nakamura, yang lahir dengan nama Attun Palalin pada tahun 1919 di Taiwan, adalah bagian dari suku Amis, sebuah kelompok Pribumi Taiwan.

Meski dibesarkan dalam kondisi yang sulit, latar belakang budayanya tidak banyak diperhatikan ketika ia bergabung dengan Unit Relawan Takasago Angkatan Darat Kekaisaran Jepang pada November 1943.

Setelah Pertempuran Morotai yang sengit, di mana pasukan Jepang kalah melawan sekutu Amerika dan Australia, Nakamura dan beberapa tentara lainnya menghilang ke dalam hutan.

Teruo Nakamura tinggal bersama beberapa tentara Jepang lainnya di Pulau Morotai selama dua belas tahun.

Karena mereka kehilangan kontak radio dengan komandan mereka, mereka tidak tahu bahwa perang telah berakhir.

Ketika selebaran dijatuhkan di pulau itu pada tahun 1945 yang menyatakan bahwa Jepang telah menyerah dan perang telah berakhir, Nakamura dan rekan-rekannya menganggapnya sebagai propaganda musuh.