Penulis
Intisari-online.com - Masa Demokrasi Terpimpin di Indonesia (1957-1966) menjadi saksi bisu konsentrasi kekuasaan yang luar biasa di tangan Presiden Soekarno.
Periode ini ditandai dengan berbagai kebijakan dan peristiwa yang menunjukkan besarnya pengaruh presiden dalam berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.
Berikut beberapa bukti yang memperkuat pernyataan tersebut:
Pada 14 Juli 1959, Presiden Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden yang membubarkan Konstituante dan memberlakukan kembali UUD 1945.
Dekrit ini menjadi tonggak penting dalam memperkuat kekuasaan presiden, karena memungkinkannya untuk memerintah tanpa harus terikat oleh konstitusi dan parlemen.
2. Pembentukan Kabinet Gotong Royong
Presiden Soekarno membentuk Kabinet Gotong Royong pada 1960 yang anggotanya terdiri dari berbagai golongan politik dan organisasi massa.
Kabinet ini bertujuan untuk memperkuat persatuan nasional dan mendukung program-program pemerintah.
Namun, dalam praktiknya, kabinet ini menjadi alat bagi presiden untuk mengendalikan berbagai kekuatan politik.
Baca Juga: Kisah Indonesia Tantang Negara-Negara Adidaya Barat Berperang di Negeri Jiran
3. Pembentukan Badan-Badan Ekstra Konstitusional
Presiden Soekarno membentuk berbagai badan ekstra konstitusional, seperti Dewan Pertimbangan Agung dan MPRS.
Badan-badan ini memiliki kewenangan yang luas dan tidak terikat oleh konstitusi.
Hal ini semakin memperkuat kekuasaan presiden di luar lembaga-lembaga negara yang formal.
4. Penerapan Politik Bebas Aktif
Presiden Soekarno menganut politik bebas aktif dalam hubungan internasional.
Kebijakan ini memungkinkannya untuk menjalin hubungan dengan berbagai negara, termasuk negara-negara komunis, tanpa terikat oleh blok barat atau timur.
Politik ini juga digunakan untuk memperkuat citra presiden sebagai pemimpin yang berwibawa di dunia internasional.
5. Pengaruh Besar terhadap Militer
Presiden Soekarno memiliki pengaruh besar terhadap militer.
Ia sering memberikan pidato kepada para prajurit dan menekankan pentingnya persatuan dan disiplin dalam Angkatan Bersenjata.
Hal ini memperkuat dukungan militer terhadap kepemimpinannya.
6. Pengkultusan Kepribadian
Presiden Soekarno menjadi simbol persatuan dan pemersatu bangsa.
Gambar dan patungnya didirikan di berbagai tempat, dan ia sering dipuja-puja sebagai "pemimpin besar revolusi."
Pengkultusan kepribadian ini semakin memperkuat kekuasaannya dan posisinya sebagai pemimpin tertinggi bangsa.
Kesimpulan
Bukti-bukti di atas menunjukkan bahwa Presiden Soekarno memiliki kekuasaan yang sangat besar pada masa Demokrasi Terpimpin.
Kekuasaan ini diwujudkan melalui berbagai kebijakan, pembentukan lembaga-lembaga baru, dan pengaruhnya terhadap berbagai kelompok masyarakat.
Meskipun demokrasi terpimpin memiliki banyak kritik, tidak dapat dipungkiri bahwa periode ini menjadi salah satu masa yang penting dalam sejarah Indonesia, di mana peran presiden sangatlah sentral dalam menentukan arah bangsa.